Industri syariah diperkirakan terus tumbuh dan berkembang. Saat ini total aset yang dikelola keuangan syariah dunia mencapai dua triliun dolar AS, dengan pertumbuhan rata-rata 17,3 persen per tahun,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Industri syariah diperkirakan memiliki prospek yang cerah pada masa depan karena industri itu hingga kini berkembang pesat, kata Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Dadang Muljawan.
"Industri syariah diperkirakan terus tumbuh dan berkembang. Saat ini total aset yang dikelola keuangan syariah dunia mencapai dua triliun dolar AS, dengan pertumbuhan rata-rata 17,3 persen per tahun," katanya di Yogyakarta, Rabu.
Pada seminar "Mengembangkan Ekonomi Berbasis Industri Syariah di Indonesia" di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII), ia mengatakan saat ini industri syariah masih terbatas pada sektor pasar modal, perbankan, dan asuransi.
"Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) terus mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis industri syariah," katanya.
Menurut dia, ada lima hal yang dapat diandalkan menjadi pendorong ekonomi berbasis syariah yakni pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang dengan penduduk beragama Islam yang besar, berkembangnya perdagangan lintas negara dan semakin banyak transaksi perdagangan.
"Selain itu, perkembangan produk syariah yang semakin inovatif, kerangka peraturan pemerintah dikembangkan lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai syariat Islam, dan pertumbuhan populasi Muslim dunia yang meningkat dan penguatan keuangan inklusif melalui keuangan syariah," katanya.
Direktur Program Pascasarjana FTI UII Teduh Dirgahayu mengatakan konsep ekonomi syariah mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada 1991 ketika Bank Mualamat Indonesia berdiri, yang kemudian diikuti lembaga-lembaga keuangan lain.
Pada waktu itu, kata dia, sosialisasi ekonomi syariah dilakukan masing-masing lembaga keuangan syariah.
"Setelah dievaluasi, disadari bahwa sosialisasi sistem ekonomi syariah hanya dapat berhasil jika dilakukan dengan cara yang terstruktur dan berkelanjutan serta dikembangkan menjadi industri syariah," katanya.
Dekan FTI UII Imam Djati Widodo mengatakan seminar yang diselenggarakan Program Pascasarjana FTI UII dan Program Studi Teknik Industri FTI UII itu dihadiri 100 peserta terdiri atas regulator, praktisi, dan akademisi.
Seminar itu, kata dia, bertujuan mengedukasi dan menyosialisasikan gagasan strategis terkait arah pengembangan ekonomi berbasis industri syariah di Indonesia.
"Melalui seminar itu diharapkan dapat terbangun sinergi gagasan strategis multistakeholders dalam mendukung efektivitas implementasi dan pengembangan industri syariah Indonesia di masa depan," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015