Saya minta seminggu ini sudah ada laporannya, paling lama minggu depan,"
Semarang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan Kereta Api Bangunkarta di dekat Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (23/5) malam, akan diketahui pada minggu depan setelah melalui proses penyidikan di lapangan.

"Saya minta seminggu ini sudah ada laporannya, paling lama minggu depan," kata Menhub usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh di Semarang, Minggu.

Menhub mengaku belum dapat memastikan apakah kecelakaan KA Bangunkarta itu akibat kesalahan manusia atau kesalahan yang menyangkut hal teknis.

"Saya belum tahu karena kalau human error, seperti yang saya katakan tadi yakni kesalahan pengoperasian sinyal atau salah memindah wesel, tapi kalau elektrik tidak mungkin dan kalau salah mindah wesel tidak mau atau sistem pemindahan wesel elektrik itu yang harus dibenahi," ujarnya.

Kendati demikian, Menhub memastikan proses penyelidikan secara internal terkait dengan kecelakaan KA Bangunkarta sudah mulai berjalan.

"Pemeriksaan internal dilakukan oleh petugas gabungan dari PT KAI dan Kementerian Perhubungan, serta KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," katanya.

Menhub menjelaskan bahwa kecelakaan KA Bangunkarta di dekat Stasiun Waruduwur tersebut tidak berdampak besar pada perjalanan kereta api, baik di jalur selatan maupun di jalur utara, karena dikategorikan sebagai kecelakaan ringan jika dilihat berdasarkan kerugian dan jumlah korban.

"Kecuali keretanya bres (tabrakan keras) begini, kalau cuma kesenggol terus selip begitu, nggak apa-apa, masinisnya saja nggak apa-apa walaupun lokonya sampai terguling," ujarnya.

KA Bangunkarta jurusan Jakarta-Surabaya mengalami kecelakaan saat akan memasuki Stasiun Waruduwur, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (23/5), pukul 19.15 WIB.

Kereta itu anjlok dan menimpa gerbong kereta barang yang sedang berhenti di Stasiun Warudhuwur.

Evakuasi KA Bangunkarta sudah selesai sejak Minggu pukul 05.00 WIB sehingga jalur utara dapat dilalui kereta lagi tanpa harus memutar.

(U.KR-WSN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015