Jakarta (ANTARA News) - Serang, serang, dan serang! Tidak ada kata lain bagi Paulo Sitanggang dan kawan-kawan untuk menekuk perlawanan Ksatria Muda Taeguk sebagai wujud dari motivasi berapi-api meraih kemenangan ketika bertanding di hadapan publik sendiri.

Menyerang dengan skema rapi memerlukan dukungan stamina luar biasa, apalagi lawan yang dihadapi kali ini justru salah satu tim raksasa Asia yang mumpuni dalam siasat ofensif dan defensif dengan didukung kondisi fisik memadai.

Korea Selatan (Korsel) akan berhadapan dengan Indonesia dalam laga Grup H babak Kualifikasi Piala AFC U-23 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Selasa petang, pukul 15.30 WIB. Pertandingan itu akan disiarkan secara langsung oleh RCTI.

Korsel bukan tim yang tidak bisa dikalahkan. Dua tahun lalu, di bawah asuhan pelatih bertangan dingin, Indra Sjafri membawa gerbong Evan Dimas dan kawan-kawan dalam Timnas U-19 menekuk Korsel U-19 dengan skor 3-2 dalam pertandingan yang menguras fisik dan mental.

Memutar jarum jam ke belakang, sehari sebelum laga dimulai, pelatih Indra mencetuskan optimisme dengan menegaskan, "Kami tidak takut dengan Korea Selatan...." Ternyata pernyataan itu mampu membakar dan mengobarkan semangat seluruh penggawa untuk memetik kemenangan di hadapan publik sendiri.

Semangat serupa perlu dikobarkan lagi, meski memori tinggallah sepenggal memori. Masih perlu bukti bahwa skuad arahan pelatih Aji Santoso mampu mengulang sejarah dengan mengalahkan skuad Korsel yang kini dilatih oleh Shin Tae Yong.

Sejumlah jebolan Timnas U-19 kini mayoritas memperkuat Timnas U-23, sebut saja Evan Dimas, Ravi Murdianto, Putu Gede Antara, Hansamu Yama, Paulo Sitanggang, Muchlis Hadi Ning Saefulloh, Ilham Udin Armaijn, dan Zulfiandi.

Mereka ini paling tidak paham dan tahu secara garis besar cara menghadapi Korsel dua tahun lalu meski beda atnosfer. Pertanyaan muncul, apakah Aji akan menurunkan mantan timnas U-19 menghadapi Ksatria Muda Taeguk?

Timnas U-23 arahan Aji disesaki oleh sederet gelandang bertipe pekerja, sebut saja Paulo Sitanggang, Adam Alis, Zulfiandi, Evan Dimas. Mereka ini telah membuktikan diri mampu tampil sebagai motor dan motivator serangan. Hanya saja, siapa pemain yang berperan sebagai ujung tombak?

Muchlis Hadi tampil sebagai predator gol dalam laga melawan Timor Leste dan Brunei. Timnas Indonesia U-23 menang 2-0 ketika menghadapi Brunei U-23 dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala AFC U-23 di Stadion Utama GBK, Minggu (29/3/2015).

Menghadapi Korsel tentu Muchlis perlu tampil lebih tenang dalam mengeksekusi setiap peluang, terlebih lini pertahanan lawan tampak kokoh. Pergerakannya perlu didukung distribusi bola yang memadai dari lini tengah. Kalau saja Evan Dimas jadi diturunkan, maka ia boleh jadi berpasangan dengan Paulo Sitanggang, dan Adam Alis.

Kalau saja Korsel "memarkir bis" dengan menumpuk sejumlah pemain di depan gawang sendiri, maka Aji telah teruji membongkar kokohnya pertahanan ketika melawan Brunei. Saat itu, pelatih Garuda Muda itu memanfaatkan pergerakan dari lini sayap dan memeragakan skema bermain lebih bersabar dan lebih mau melihat pergerakan lawan.

Menghadapi Korsel, kalau saja Garuda Muda tampil ofensif, maka pertanyaannya, apakah kondisi fisik mereka memadai. Ketika melawan Timor Leste, kondisi fisik tim asuhan pelatih Aji Santoso belum siap benar.

Komentar dua pelatih:

* Shin Tae Yong (Korsel):

"Semoga ini jadi pertandingan yang berlangsung seru dan kedua tim tampil bermain terbuka. Kami akan main normal saja dengan menurunkan komposisi terbaik yang terpilih dari dua laga sebelumnya."

"Saya menginstruksikan kepada pemain untuk memaksimalkan setiap peluang yang didapat. Kami tetap berusaha untuk menang dan semoga pemain memberikan performa terbaik (melawan Indonesia). Kami mencoba semua pemain dalam dua pertandingan. Lalu, kami akan memilih sebelas pemain terbaik untuk melawan Indonesia"

"Tidak ada taktik spesial untuk menghadapi Indonesia. Kami cuma fokus terhadap permainan sendiri"

* Aji Santoso (Indonesia):
"Demi meraih tiket langsung, saya minta pemain mengeksploitasi seluruh kemampuan terbaik...Kami tahu lawan punya organisasi permainan yang mumpuni di sektor pertahanan dan menyerang. Dalam kedua lini ini, mereka sama bagus. Di sini, pemain tidak boleh silau terhadap kekuatan mereka."

'Kami akan fokus kepada kekuatan tim sendiri."

Prakiraan susunan pemain:

* Korsel (4-3-3):

Sung-Yun (penjaga gawang), Jae-min, Han-seol, Yong-jae, Jeon-gun, Seung-jun, Chan-dong, Chang-jin, Gwang-hyeok, Hyun-soo, Sang-woo
Pemain cadangan:
Chang-geun, Dong-iun, Sang-min, Joo-sung, Hyun-beom, In-soo, Ju-hun, Seung-woo, Kim-Hyun, Chang-hoon

* Indonesia (4-4-2):
Natshir (penjaga gawang), Putu, Hansamu, Manahati, Andik, Wawan, Adam, Paulo, Nufiandini, Muchlis, Ilham
Pemain cadangan:
Teguh, Ravi, Jajang, Evan, Zulfiandi, Safrial, Antoni, Christo Sibi, Sutanto, Rudolf Yanto, Rendika

Data dan fakta:
(W:menang; D: imbang; L:kalah)


* Korsel: W W
Korsel vs Brunei (5-0)
Timor Leste vs Korsel (0-3)

* Indonesia: W W
Indonesia vs Timor Leste (5-0)
Brunei vs Indonesia (2-0)


Prediksi jalannya laga:

* Pertarungan ini bakal berlangsung dalam tempo tinggi, dengan jual beli serangan dan adu kuat di lini pertahanan masing-masing tim.
* Korsel punya barisan depan tangguh dalam tiga pemain, yakni Kim Hyun, Lee Yeong jae, Jang Hyun Soo; sementara Indonesia mengandalkan Muchlis Hadi, Adam Alis, dan Ahmad Nufiandi.
* Duel ini juga memanggungkan adu kuat fisik karena pertandingan akan memeragakan skema ofensif dari kedua tim. Pertanyaannya, apakah timnas Indonesia yang tampil di hadapan publik sendiri mampu tampil dengan kekuatan ekstra baik fisik maupun mental?
* Masih diliputi tanda tanya, apakah skuat Korsel mampu terus menyerang tanpa mengalami kelelahan karena bertanding di bawah cuaca yang cukup panas dan lembab di SU GBK Senayan?

Prediksi skor menurut editor Antaranews.com:
* Korsel: 1
* Indonesia: 2

Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015