Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mensinyalir pelaku pembunuhan dua anggota TNI di Aceh adalah mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ingin merasa eksis.
"Ada sempalan lama yang ingin merasa eksis," kata Panglima TNI usai membuka pertemuan dengan 100 ahli pangan atau "100 Expert Meeting" dengan tema "Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan" di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Saat ini, kata dia, TNI dan aparat kepolisian tengah mengidentifikasi pelaku pembunuhan dua anggota anggota intel Komando Distrik Militer (Kodim) 0103/ Aceh Utara, Serda Idra Irawan dan Sertu Hendrianto itu.
"Kami bekerja sama dengan kepolisian. Perintah saya jelas, cari sampai ketemu," tegas Panglima TNI.
Ia menilai peristiwa pembunuhan itu dilakukan secara sporadis dan tidak secara sistematis.
"Semuanya itu dalam konteks pidana. Karena prajurit saya ini tiga kali menemukan ladang ganja di tiga tempat, yakni 15 hektare, 8 hektare dan 1,5 hektare. Kemudian waktu sweeping juga menemukan sabu-sabu. Mungkin mereka sangat terganggu dengan itu," jelas Moeldoko.
Dari cara pelaku memperlakukan prajurit TNI sangat jelas pesannya, ditembak diberondong dan ditelanjangi. "Itu sebuah pesan yang jelas kepada kita. Untuk itu saya juga akan berikan pesan yang jelas pada mereka," tegasnya.
Dua anggota TNI AD dari satuan Kodim 0103 Aceh Utara meninggal dunia yaitu Sertu Hendrianto dan Serda Indra Irawan.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015