Presiden Hadi sudah dipindahkan ke tempat yang aman namun beliau belum meninggalkan tanah air."Aden (ANTARA News) - Serangan udara terhadap istana kepresidenan di kota Yaman bagian barat, Aden, serta pertempuran sengit di bandar udara pada Kamis telah meningkatkan kekhawatiran Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang meninggalkan kediamannya.
Hadi terpaksa meninggalkan istana, yang terletak di kota selatan utama Yaman, kata sumber-sumber di kantor kepresidenan, setelah istana diserang oleh sebuah jet tempur, lapor AFP.
Sumber-sumber yang sama menyatakan bahwa serangan itu dihalau dengan senjata-senjata antipesawat yang ditempatkan di dekat istana, tempat Hadi berada saat itu, sehingga memaksa pesawat tersebut mundur.
"Presiden Hadi sudah dipindahkan ke tempat yang aman namun beliau belum meninggalkan tanah air," kata sumber tersebut kepada AFP di saat pesawat tersebut melintas untuk kedua kalinya di atas istana.
Pasukan keamanan mengatakan pesawat itu telah mengeluarkan tembakan namun gagal mengenai istana.
Hadi bulan lalu mengamankan diri di Aden setelah meninggalkan penahanan rumah di bawah milisi Huthi, yang mengendalikan ibu kota negara, Sanaa.
Pengincaran terhadap istana itu muncul hanya beberapa jam setelah bentrokan-bentrokan maut memaksa ditutupnya bandar udara internasional Aden.
Setidaknya enam orang tewas dan 20 lainnya luka-luka setelah pertempuran sengit terjadi antara para pendukung Hadi dan musuh-musuhnya, kata sumber-sumber keamanan.
Bentrokan muncul antara sebuah unit pasukan khusus yang loyal kepada milisi Huthi Syiah, yang sejak tahun lalu telah menguasai sebagian besar Yaman tengah, dan para pejuang paramiliter pro-Hadi, kata sumber-sumber keamanan.
(Uu.T008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015