Kalau dari luar negeri, almarhum bapak sempat menerima penghargaan dari Amerika Serikat

Bandung (ANTARA News) - Penembak andal asal Indonesia, Tatang Koswara meninggal dunia pada Selasa (3/3) malam saat mengisi acara talk show "Hitam Putih" di salah satu stasiun televisi nasional, di Jakarta.

"Tadinya bapak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, tapi tidak jadi karena penuh. Jadinya dimakamkan di TPU dekat rumah," kata anak ketiga Tatang Koswara Tubagus Abdiyuda, di rumah duka di Bandung, Rabu.

Jenazah Tatang Koswara tiba di rumah duka di Jalan Sayuran, Kavling Lumba-Lumba Nomor 2 RT01 RW08 Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Badung, Jawa Barat, pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Menurut dia, saat mengisi acara tersebut ayahnya sempat merasakan sesak nafas usai jeda segmen pertama pada acara tersebut.

"Jadi setelah beberapa segmen, ada selingan artis cilik Alifa, ada polwan juga. Terus ketika masuk segmen bapak selanjutnya sudah terasa. Jantungnya sesak. Itu kejadiannya sekitar jam 19.00 atau 19.30 malam," kata dia.

Setelah itu, ayahnya langsung dibawa ke rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan namun sayang nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Yuda menuturkan semasa hidupnya ayahnya tersebut dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan punya kemauan keras. Pangkat terakhir Tatang adalah pembantu letnan satu.

"Yang jelas bapak itu kedisiplinan militer di keluarga sangat terasa. Tapi dia adalah sosok ayah yang baik," kata Yuda sambil menetaskan air mata.

Rencananya Tatang Koswara (alm) yang lahir di Medan pada 16 Desember 1946 ini akan dimakamkan di TPU di belakang rumahnya.

Tatang Koswara meninggalkan seorang istri bernama Tati Hayati dan empat orang anak.

Berdasarkan penuturan putra ketiganya tersebut, Tatang Koswara semasa hidupnya pernah mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri di antaranya penghargaan Bintang Seroja karena beberapa kali melaksanakan misi militer di Timor Timur pada 1977-1978.

"Kalau dari luar negeri, almarhum bapak sempat menerima penghargaan dari Amerika Serikat. Cuma saya lupa namanya apa," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015