Washington (ANTARA News) - Tokoh politik Partai Demokrat, Hillary Clinton, akan dengan mudah mengalahkan bakal calon kuat presiden lain dari partai rival, Jeb Bush, jika pemilihan umum Amerika Serikat dimajukan sekarang, demikian hasil sebuah survei seperti dikutip AFP.

Survei dari CNN-ORC menunjukkan bahwa mantan Gubernur Florida yang juga anak dan saudara dari mantan presiden Amerika Serikat, Jeb Bush, adalah calon terkuat Partai Republik untuk menduduki kursi tertinggi di Gedung Putih menggantikan Barack Obama.

Bush memperoleh dukungan 23 persen responden dan jauh megungguli calon lain dari partai sama yaitu Gubernur New Jersey Chris Christie (13 persen), fisikawan konservatif Ben Carson (tujuh persen), mantan gubernur Arkansas Mike Huckabee dan Senator Rand Paul yang masing-masing enam persen.

Mereka adalah lima tokoh terkuat dari Partai Republik yang diperkirakan maju pada Pemilu Presiden untuk menggantikan Obama pada 2016 mendatang.

Meski menjadi yang terdepan di antara sesama Republikan, Bush masih kalah populer jika ditandingkan langsung dengan tokoh terkuat Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Clinton yang pernah menjabat menteri luar negeri, senator, dan juga ibu negara itu mengungguli semua calon lain dari Republik.

Jika berhadapan dengan Bush, Nyonya Clinton diperkirakan menangguk suara sebesar 54 persen berbanding 41 persen.

Keunggulan akan semakin lebar jika lawan Clinton adalah Christie dengan perbandingan 56 persen dan 39 persen.

Clinton juga masih mendominasi persaingan di tubuh Partai Demokrat menjelang konvensi dengan perolehan suara responden 66 persen.

Pesaing terdekatnya, Senator Elizabeth Warren, hanya memperoleh sembilan persen sementara Wakil Presiden Joe Biden hanya didukung delapan persen.

Keunggulan Clinton dalam survei itu memang cukup mengesankan, namun sejarah menunjukkan situasi dapat berbalik.

Pada survei Desember 2006 untuk Pemilu Presiden 2008, Obama yang masih menjabat senator diperkirakan hanya memperoleh 17 persen dukungan dari sesama Partai Demokrat menjelang konvensi untuk menentukan nominasi. Dia kalah jauh dari Clinton yang mendapat 39 persen.

(G005)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014