New York (ANTARA News) - Para ilmuwan menggunakan analisis genom untuk mengidentifikasi perubahan asam deoksiribonukleat (Deoxyribonucleic Acid/DNA) yang membantu mengubah kuda-kuda kuno seperti yang terlihat pada seni lukis gua prasejarah menjadi kuda-kuda modern seperti Secretariat dan Black Beauty sekarang.
Memahami perubahan genetik yang terlibat dalam penjinakan kuda, yang sebelumnya terlacak dari tapak-tapak tersapu angin di Eurasia 5.500 tahun lalu, sudah lama masuk bagian atas daftar keinginan para ahli genetik evolusi karena pentingnya peran penjinakan kuda liar dalam perkembangan peradaban.
Sekali pedagang, tentara dan penjelajah bisa berlari kencang ketimbang sekedar berjalan, itu merevolusi perdagangan, pertempuran, pergerakan orang dan penyebaran ide. Itu juga memungkinkan pembangunan kerajaan seukuran benua seperti Scythians 2.500 tahun lalu di wilayah yang sekarang adalah Iran.
Semua itu mungkin karena 125 gen menurut kesimpulan studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Berkaitan dengan otot-otot rangka, keseimbangan, koordinasi dan kekuatan jantung, mereka menghasilkan sifat-sifat yang lebih diinginkan sehingga para pembiak memilihnya, kata ahli genetik Ludovic Orlando dari Natural History Museum of Denmark, yang memimpin studi itu.
Hasilnya adalah generasi-generasi kuda yang beradaptasi dengan kereta, penarik bajak, dan balap.
Gen-gen aktif dalam otak juga mengalami seleksi. Varian yang terkait dengan perilaku sosial, pembelajaran, respons takut, dan keramahan semuanya melimpah pada kuda-kuda yang sudah jinak.
Temuan basis genetik penjinakan kuda butuh waktu lama karena tidak ada turunan kuda liar yang bertahan. Yang kekerabatannya paling dekat hanya kuda Przewalski.
Dengan membandingkan spesies kuda jinak dan kerabat liar mereka, para ilmuwan mengetahui bagaimana organisme seperti padi, tomat dan anjing jadi piaraan.
Tanpa kuda-kuda yang benar-benar liar, tim Orlando meneliti DNA dari 29 tulang kuda yang ditemukan di permafrost Siberia dan berasal dari 16.000 dan 43.000 tahun lalu, dan membandingkannya dengan DNA dari lima kuda jinak modern.
Sejumlah gen pada kuda-kuda sekarang tidak ada pada kuda-kuda kuno, menunjukkan bahwa mereka muncul dari mutasi terkini.
Di antara gen-gen tersebut ada "gen kecepatan" jarak pendek yang menggerakkan semua pemenang Kentucky Derby.
Para ahli genetik yang tidak terlibat dalam studi menduga analisis DNA kuda dari sekitar waktu domestikasi, bukannya satu milenium sebelumnya, mungkin bisa lebih jelas menunjukkan perubahan genetik yang terjadi pada kuda-kuda yang sudah dijinakkan.
"Membandingkan genom kuno dengan genom modern itu rumit," kata Arne Ludwig dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research di Berlin seperti dilansir kantor berita Reuters.
Penerjemah: Maryati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014