Malang (ANTARA News) - Mahasiswa Unversitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, membuat stomoklis, stopkontak yang bisa dikendalikan dari luar rumah menggunakan teknologi berbasis telepon pintar.
Menurut dosen pembimbing tiga mahasiswa dari Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya yang membuat stomoklis, Gembong Edhi Setyawan, stomoklis adalah pengembangan dari hasil penelitian tugas kuliah.
"Stomoklis ini merupakan stopkontak yang dapat dikendalikan melalui smartphone dengan memanfaatkan teknologi bluetooth yang mampu membaca kondisi stopkontak yang terhubung dengan microcontroller, sehingga pengguna bisa mengetahui alat elektronik mana saja di dalam rumah yang masih menyala," katanya.
Alat buatan Alvin Leonardo, Merry Dewi Putri dan Ahmad Faris Adhnaufal itu meliputi beberapa komponen penting seperti stopkontak khusus yang disambungkan pada relay dan microcontroller ATMEGA 168 dan perangkat lunak pengendali stomoklis yang dapat dioperasikan menggunakan telepon pintar.
Dari komponen tersebut, pengguna dapat mengetahui alat elektronik mana saja di dalam rumah yang masih menyala, meski yang bersangkutan berada di luar rumah.
Melalui perangkat lunak stomoklis pada telepon pintar, pengguna juga bisa memberikan perintah menyambungkan atau memutus arus listrik pada stopkontak selama jarak microcontroller dan telepon pintar masih dalam jangkauan maksimum bluetooth.
Gembong menambahkan stomoklis buatan mahasiswa angkatan 2013 itu juga menyediakan dua mode waktu yang dapat dimanfaatkan pengguna dalam mengendalikan stopkontak.
Pertama adalah mode countdown yang memungkinkan pengguna untuk menyambung dan memutuskan arus listrik pada stopkontak setelah beberapa menit dikendalikan.
Sedangkan mode kedua adalah mode alarm yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik pada waktu yang telah ditentukan.
Mode waktu yang disematkan pada stomoklis dapat membantu penggunanya untuk menghemat listrik.
"Keuntungan tersebut dapat digunakan bagi orang tua yang ingin membatasi penggunaan daya listrik pada benda-benda elektronik yang digunakan oleh anak-anak. Rencananya stomoklis akan dikembangkan lagi dengan fokus memperluas jangkauan kendali dan perbaikan kemasan produk," ucapnya.
Stomoklis telah mengantarkan ketiga mahasiswa pembuatnya menjadi juara pertama kategori Lomba Kreativitas Mikrokontroler pada Electrical Informatic and Games Competition (EIGHT) akhir November lalu.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014