Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak dan listrik sebaiknya dilakukan secara bertahap.
"Subsidi kemudian dimanfaatkan untuk akselerasi infrastruktur dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru," katanya pada Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi (SNAST) 2014 di Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah perlu melakukan percepatan pembangunan infrastruktur migas dan listrik, serta mendorong pemanfaatan teknologi dalam negeri.
Selain itu, ia menilai, juga perlu melakukan penguatan industri domestik pendukung infrastruktur energi dan peningkatan nilai tambah.
Ia mengatakan, tata kelola energi baik hulu maupun hilir perlu disempurnakan agar terjadi sinkronisasi kebijakan dan implementasi.
"Tata kelola pelaku bisnis energi juga perlu disempurnakan dengan orientasi penguatan perusahaan nasional," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Kebijakan Energi Nasional (KEN) diarahkan untuk menggerakkan perekonomian yang berbasis produktivitas.
"Dalam konteks tersebut perguruan tinggi memiliki peran tidak hanya menyiapkan sumber daya manusia tetapi juga bisa ikut menentukan penerapan teknologi yang aplikatif untuk mendukung produktivitas nasional," katanya.
Dikemukakannya, hasil-hasil riset perguruan tinggi harus diarahkan untuk berkontribusi terhadap nilai tambah nasional melalui proses penerapannya pada sektor industri.
"Hasil-hasil riset perguruan tinggi dapat dikembangkan untuk memunculkan bisnis-bisnis baru berbasis pengetahuan," kata dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
SNAST 2014 dengan tema "Membangun Daya Saing Bangsa dengan Kemandirian dan Teknologi" yang diselenggarakan IST Akprind itu diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014