Survei dilakukan lembaga independen dan tidak memiliki kepentingan, sehingga kedepannya nuklir di negara ini akan dikelola untuk perdamaian dan pembangunan negara bukan untuk kebutuhan perang."
Mamuju (ANTARA News) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyampaikan 70 persen masyarakat di Indonesia sepakat potenasi tenaga nuklir yang dimiliki negara ini digunakan untuk perdamaian dan pembangunan bangsa diberbagai bidang.
"BATAN telah melakukan survei dan hasilnya 70 persen masyarakat di negara ini menghendaki kandungan nuklir yang dimiliki negara ini digunakan untuk perdamaian dunia dan pembangunan negara," kata Kepala BATAN Prof Dr Djarot Sulistio Wisnubroto, di Hotel Maleo Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, hanya 30 persen masyarakat Indonesia tidak menyetujui nuklir karena khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan.
"Survei dilakukan lembaga independen dan tidak memiliki kepentingan, sehingga kedepannya nuklir di negara ini akan dikelola untuk perdamaian dan pembangunan negara bukan untuk kebutuhan perang," katanya.
Ia juga menyampaikan BATAN saat ini telah melakukan langkah sinkronisasi untuk upaya pengelolaan nuklir dan untuk membangun negara dengan pemerintah di 34 Provinsi di Indonesia.
"Nuklir akan dimanfaatkan untuk membangun berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, perikanan, agar produksi dan kualitasnya meningkat yang tentu akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat negara ini," katanya.
Menurut dia, sumber daya manusia yang dimiliki BATAN untuk pemanfaatan dan pengelolaan nuklir telah disiapkan di Selolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) di Kota Yogyakarta.
"Saat ini peneliti BATAN mencapai 2.800 orang, sudah berkurang dibandingkan masa pemerintahan Presiden BJ Habibie mencapai 4.000 orang. Mereka sudah banyak yang tua sehingga generasi peneliti sudah disiapkan di STTN Yogyakarta," katanya. (*)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014