"Kami tidak tergantung pada Prancis dengan cara apapun, itu hanya salah satu kontrak kerja sama teknis-militer dan tidak lebih. Program pembuatan kapal (Rusia) direncanakan pembangunan kapal perang kelas ini, dan itu pasti akan dilaksanakan," kata Bursuk dalam satu wawancara dengan radio Ekho Moskvy.
Pada Kamis, kepala staf Kremlin Sergei Ivanov mengatakan, Rusia akan menuntut Prancis jika Paris menolak untuk menghormati kontrak Mistral.
Rusia dan Prancis menandatangani kesepakatan 1,2 miliar euro (1,5 miliar dolar AS) untuk dua operator helikopter kelas Mistral pada Juni 2011.
Kapal induk pertama, Vladivostok, diharapkan tiba di Rusia pada akhir 2014. Kapal kedua, Sevastopol, seharusnya tiba pada tahun 2015.
Penyelesaian kesepakatan tersebut telah beresiko sejak Barat mulai menerapkan sanksi ekonomi yang ditargetkan terhadap Rusia atas krisis Ukraina, demikian OANA.
(H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014