Ancaman ini dapat berupa ancaman konvesional dan non-konvensional. Untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman tersebut, diperlukan kemandirian kemampuan terutama dalam hal Hankamnas dan penyediaan Alutsista,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat mengatakan pembangunan industri propelan di dalam negeri mampu menegaskan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, yang harus dapat mempertahankan dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Ancaman ini dapat berupa ancaman konvesional dan non-konvensional. Untuk mengantisipasi adanya potensi ancaman tersebut, diperlukan kemandirian kemampuan terutama dalam hal Hankamnas dan penyediaan Alutsista," kata Menperin Mohamad S Hidayat melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menperin mengatakan, dalam menghadapi situasi global yang semakin tidak menentu, stabilitas nasional menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Oleh karena itu, lanjutnya, memantapkan stabilitas nasional dibutuhkan dukungan berbagai pihak, tidak hanya dari TNI semata, tetapi juga dari Industri Pertahanan dalam negeri.

Menurut Menperin, pendirian pabrik propelan di Subang, Jawa Barat, ini dalam jangka pendek bertujuan untuk memproduksi propelan amunisi dan roket serta dapat menghemat devisa karena selama ini kebutuhan propelan Indonesia diimpor dari luar negeri.

Sedangkan dalam jangka panjang, pabrik ini bertujuan untuk diversifikasi produk propelan dan penetrasi pasar regional, sehingga dengan adanya pabrik ini diharapkan dapat tercipta kemandirian propelan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan kepada pihak asing.

Selain itu, tambahnya, pendirian pabrik propelan di dalam negeri juga diharapkan mampu mendukung kebutuhan operasi baik kuantitas maupun kualitas, seperti kegiatan komando pendidikan, bekal persediaan di seluruh Kodam, serta bekal pertahanan di tempat-tempat maupun instalasi strategis dan latihan rutin untuk pasukan.(*)

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014