Enam buah waduk yang diusulkan untuk dibangun antara lain Kolhua di Kota Kupang, Raknamo di Kabupaten Kupang, Rotiklot di Kabupaten Belu, Temef di Timor Tengah Selatan (TTS), Napunggete, Kabupaten Sikka dan Aesesa di Kabupaten Nagekeo

Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaaan Umum untuk membangun enam buah waduk guna mengatasi kekurangan air di daerah itu sekaligus menghadapi fenomena alam El Nino yang cenderung menimbulkan musim kering.

"Enam buah waduk yang diusulkan untuk dibangun antara lain Kolhua di Kota Kupang, Raknamo di Kabupaten Kupang, Rotiklot di Kabupaten Belu, Temef di Timor Tengah Selatan (TTS), Napunggete, Kabupaten Sikka dan Aesesa di Kabupaten Nagekeo," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT, Andre Koreh, di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan keenam waduk tersebut sudah masuk dalam perencanaan Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga tetap diperjuangkan untuk direalisasikan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada.

"Saya sudah minta Balai Wilayah Sungai II Nusa Tenggara untuk melakukan koordinasi dengan Dirjen Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum, agar keenam waduk tersebut masuk dalam perencanaan dan hal itu telah dilakukannya," katanya.

Menurutnya, daerah ini masih butuh sekitar 1,5 juta kubik air untuk mengatasi kebutuhan masyarakat akan air di musim kemarau, meskipun di musim hujan mengalami kelebihan air yang cukup besar. Untuk itu butuh penampung agar air tidak dibuang percuma.

Selain waduk atau bendungan, ujarnya, NTT juga masih membutuhkan sekitar 4.000-an embung baik untuk kebutuhan air bersih maupun embung irigasi, yang nantinya akan membantu petani mengatasi kesulitan air di musim kemarau seperti sekarang ini.

Pemerintah pada tahun 2014 ini juga membangun 10 buah embung kecil di lima kabupaten utuk memenuhi kebutuhan air baku dan air untuk tanaman pertanian.

"Pemerintah mengalokasikan dana Rp10 miliar membangun 10 buah embung kecil di lima kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat, Sumba Barat Daya, Rote Ndao dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)," katanya.

Selain pembangunan lima buah embung kecil, pemerintah juga melakukan pekerjaan rehabilitasi dan pembangunan irigasi di Manggarai dan Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Flotim, Rote, TTS, TTU, dan Kabupaten Belu.

"Kita berharap pembangunan beberapa waduk akan terealisir dalam waktu dekat terutama rencana pembangunan waduk yang sudah dilakukan studi kelayakan," ujarnya.

Dia mencontohkan, Waduk Raknamo di Kabupaten Kupang dan Waduk Rotiklot di Kabupaten Belu, berdasarkan studi kelayakan rencana pembangunan kedua waduk tersebut sudah selesai dan tinggal mengatasi masalah lahan untuk lokasinya.

Sedangkan Wasduk Kolhua, tambahnya, hingga saat ini rencana pembangunan masih terbentur pada masalah lahan dengan masyarakat adat setempat yang membutuhkan penyelesaian, sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya sebelumnya meminta para ahli teknik hidraulik di daerah ini untuk turut mencari dan memberi solusi terhadap beberapa persoalan air kerap dihadapi wilayah provinsi berbasiskan kepulauan ini.

"Persoalan air yang dihadapi di NTT saat ini antara lain, debit air perlu dipikirkan banyak pihak terutama para ahli dan pemerhati yang tergabung dalam Himpunan Ahli Teknik Hidraulik (HATHI) secara serius untuk secepatnya menemukan dan memberikan solusi pemecahannya," katanya.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014