Peneliti menemukan kesimpulan itu setelah melakukan kajian sistematis dan analisis data lebih dari 1.200 subyek acak untuk mengetahui efek peningkatan konsumsi buah dan sayur.
"Semua studi yang telah kami kaji menunjukkan efek mendekati nol pada penurunan berat badan," kata pemimpin studi, Kathryn Kaiser, Ph.D., instruktur di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Alabama seperti dilansir New York Daily.
"Jadi saya tidak berpikir makan lebih saja merupakan pendekatan efektif untuk menurunkan berat badan karena menambahkannya pada makanan apapun yang mungkin dimakan seseorang sepertinya tidak menyebabkan perubahan berat badan," tambahnya.
Menurut inisiatif MyPlate Departemen Pertanian Amerika Serikat, rekomendasi konsumsi harian buah dan sayur untuk dewasa 1,5 - 2 cawan untuk buah dan 2-3 cawan untuk sayur meski pelaku diet seringkali disarankan "memenuhi" asupan makanan dengan sayuran dan buah dengan asumsi makanan rendah kalori akan mengenyangkan.
"Dalam konteks keseluruhan dari diet sehat, pengurangan energi adalah cara untuk membantu menurunkan berat badan, sehingga untuk mengurangi berat badan Anda harus mengurangi asupan kalori," kata Kaiser tentang hasil studinya yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition.
Ia mengatakan selama ini orang berasumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur akan menggantikan makanan kurang sehat, dan itulah mekanisme untuk menurunkan berat badan.
"Namun temuan kami dari bukti terbaik yang ada menunjukkan efek tersebut tampaknya tidak ada pada orang yang hanya diinstruksikan menaikkan asupan buah dan sayuran," tambahnya.
Kendati demikian, buah dan sayur menyediakan banyak vitamin dan serat, jadi bahkan jika tidak bisa menurunkan berat badan sekalipun keduanya baik untuk kesehatan dan tidak menimbulkan masalah saat dikonsumsi, kecuali dalam jumlah ekstrim.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014