Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 650 prajurit TNI yang didominasi Batalyon Infanteri 742/SWY diberangkatkan ke perbatasan Republik Indonesia dengan Timor Leste, di Nusa Tenggara Timur, untuk tugas pengamanan kedaulatan negara.
Upacara pelepasan pasukan pengamanan kawasan perbatasan itu, dipimpin Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kolonel Arh Kuat Budiman, di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 25 kilometer selatan Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Prajurit TNI yang diberangkatkan ke perbatasan RI-Timor Leste itu, merupakan batalyon penuh pasukan Yonif 742/SWY ditambah personel perkuatan.
Prajurit TNI itu, akan menggantikan posisi Yonif 743/SYB di perbatasan RI-Timor Leste, selama enam bulan atau dipercepat dari rencana semula selama satu tahun.
Mereka diangkut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) 509 dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Tenau Kupang, NTT.
Selanjutnya, menempuh perjalanan darat dari Kupang menuju kawasan perbatasan di wilayah Kabupaten Belu, NTT, sekitar 450 kilometer atau tujuh jam perjalanan dari Kupang, ibu kota Provinsi NTT.
Yonif 742/SWY merupakan satuan tempur di jajaran Kodam IX/Udayana, yang bertugas membantu pemerintah daerah di wilayah NTB dalam menegakkan stabilitas keamanan wilayah.
Sebagian besar prajurit Yonif 742/SWY itu, sudah pernah bertugas di kawasan perbatasan RI-Timor Leste, yakni sejak 18 Nopember 2006 hingga 2 Nopember 2007, dan pertengahan Oktober 2009 hingga pertengahan Oktober 2010.
Saat ini, mereka akan bertugas lagi selama enam bulan di kawasan perbatasan RI-Timor Leste yang akan berakhir September 2014.
Pewarta: Anwar Maga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014