Beijing (ANTARA News) - China melancarkan upaya besar untuk mencari dan menolong orang yang berada di dalam persawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu pagi, sementara seluruh warga terus berdoa bagi keselamatan penumpang pesawat.
"Setakat ini, tim pencarian dan pertolongan belum menentukan lokasi MH370," kata juru bicara perusahaan penerbangan tersebut dalam satu taklimat yang berlangsung selama kurang dari 30 menit di Beijing pada Ahad pagi waktu setempat.
Satu tim dengan 93-personel dari perusahaan penerbangan tiba di Ibu Kota China, Beijing, Sabtu larut malam (8/3).
Segera setelah keberadaan pesawat itu dipastikan, perusahaan tersebut akan menerbangkan keluarga penumpang ke lokasi tersebut, kata juru bicara itu.
Sebanyak 120 kerabat dan teman penumpang pesawat jet yang hilang telah tiba di Beijing dan telah ditampung di Hotel Lido, dekat bandar udara di Ibu Kota China tersebut.
Pengemudi dan petugas pertolongan yang dikirim oleh Kementerian Transportasi (MOT) sedang dalam perjalanan ke daerah laut di lepas pantai Vietnam, tempat pesaat Malaysia Airlines tujuan-Beijing itu diperkirakan telah jatuh, demikian laporan Xinhua.
Tim pertolongan darurat tersebut diperkirakan tiba di Kota Sanya di Provinsi Hainan, China Selatan, Ahad pagi dan naik kapal pertolongan menuju daerah laut.
Kapal perang Angkatan Laut China --Jinggangshan dan Mianyang-- sudah dalam perjalanan ke lokasi yang diduga sebagai tempat kecelakaan, kata beberapa sumber Angkatan Laut China.
Kapal Jinggangshan, yang membawa peralatan penyelamat nyawa, fasilitas pendeteksian bawah air dan pasokan air serta makanan, berangkan dari Kota Zhangjiang di Provinsi Guangdong, China Selatan, sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada Ahad untuk melakukan misi pencarian dan pertolongan.
Dua helikopter, 30 staf medis, 10 pengemudi dan 52 personel Marinir juga ada di kapal Angkatan Laut itu.
Satu lagi kapal Angkatan Laut China, Mianyang, bertolak ke tengah laut pada Sabtu malam.
MOT telah mendesak semua kapal China yang melintasi daerah laut itu agar memberi perhatian seksama dan menyampaikan laporan.
Pesawat Boeing 777-200 meninggalkan Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, pada pukul 00.41 waktu Beijing, Sabtu, dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 pada hari yang sama.
Kontak dengan pesawat tersebut hilang bersama hilangnya sinyal radarnya pada pukul 01.20 Sabtu, ketika pesawat itu terbang di atas wilayah udara Ho Chi Minh di Vietnam.
Sebanyak 227 penumpang dari 14 negara, termasuk 154 orang China,, dan 12 anggota awak yang berkebangsaan Malaysia berada di pesawat itu.
Tim pencarian dan pertolongan luat China telah membina kerja sama dengan timpalan mereka dari Malaysia dan Vietnam, dan berharap kedua negara tersebut dapat membantu secepatnya menemukan lokasi pasti pesawat yang hilang itu.
Presiden China Xi Jinping, Sabtu, memerintahkan Kementerian Urusan Luar Negeri serta konsulat dan kedutaan besar China agar meningkatkan kontak dengan departemen dari negara terkait dan memberi perhatian seksama pada kegiatan pencarian dan pertolongan bagi pesawat yang hilang tersebut.
(Uu.C003)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014