... itu juga memberi kami fleksibilitas untuk menyesuaikan respon kami berdasar aksi-aksi Rusia... "
Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, mulai Kamis, memberlakukan pelarangan visa serta mempersiapkan serangkaian sanksi lain terhadap Rusia, dan memperingatkan setiap tindakan memisahkan Krimea dari Ukraina merupakan pelanggaran hukum internasional.

Walau begitu, diakui nama Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak ada dalam daftar nama orang-orang Rusia yang tidak diberik visa Amerika Serikat sejalan perintah baru Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tentang konflik di Semenanjung Krimea itu. 

Obama, berbicara selama satu jam dengan Putin, untuk menjelaskan langkah Amerika Serikat itu, yang disebutnya respon atas pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina oleh Rusia.

Obama mempertegas respon Amerika Serikat atas serangan Rusia terhadap Ukraina sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, berada di Eropa untuk menemukan solusi diplomatik bagi krisis Barat-Timur terburuk selama beberapa dekade ini.

Pelarangan visa diarahkan pada warga Rusia dan Ukraina yang dituding mengancam kedaulatan atau integritas teritorial Ukraina, dimana Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, yang pro-Moskow digulingkan setelah demonstrasi bulan lalu.

Sanksi itu hanyalah langkah pertama. Obama juga menandatangani perintah yang memberi jalan bagi pengenaan sanksi ekonomi terhadap individu-individu atau kelompok masyarakat di Rusia.

Dokumen itu memberikan kriteria luas, dan diarahkan pada mereka yang dituding merampas perdamaian dan stabilitas di Ukraina atau pejabat Rusia yang ingin mengendalikan setiap bagian dari negara itu.

"Keputusan ini melanjutkan upaya-upaya kami untuk membuat Rusia dan mereka yang bertanggung jawab membayar atas situasi yang terjadi di Ukraina," kata Obama.

"Dan langkah itu juga memberi kami fleksibilitas untuk menyesuaikan respon kami berdasar aksi-aksi Rusia."

Dalam praktiknya, sanksi-sanksi itu memberi jalan untuk semakin menekan Putin dengan membatasi aset atau pergerakan figur senior di sekitar presiden Rusia.

Mereka yang visanya dicabut akan diberitahu kemudian, kata pejabat Amerika Serikat yang menolak memberikan daftarnya dipublikasikan.

Namun jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, mengatakan, Putin tidak ada dalam daftar itu.

"Langkah seperti itu terhadap seorang kepala negara akan merupakan langkah penting, dan itu tidak akan kami lakukan dalam proses ini," katanya.

Obama juga menolak keinginan parlemen Krimea untuk bergabung dengan Rusia; langkah yang dilihat sebagai jalan bagi Putin mengekalkan kendali atas kawasan itu.

"Rencana referendum untuk masa depan Krimea akan melanggar konstitusi Ukraina dan melanggar hukum internasional," katanya. Dicanangkan referendum itu akan digelar pada 16 Maret nanti. 

"Pada 2014, kita telah jauh melampaui masa-masa ketika batas bisa dibuat lagi di kepala para pemimpin demokratik," kata dia. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014