Sudah muncul gempa tremor dan status kami naikkan menjadi awas per Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB,"
Kediri (ANTARA News) - Status Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berubah menjadi awas dari sebelumnya status siaga.
"Sudah muncul gempa tremor dan status kami naikkan menjadi awas per Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB," kata Kepala PVMBG Muhamad Hendrasto saat dihubungi, Kamis malam.
Ia mengatakan, dengan kondisi awas diajurkan agar steril sejauh 10 kilometer. PVMBG juga menganjurkan agar masyarakat dievakusi ke tempat yang lebih aman.
Sementara itu, sejumlah warga sudah memadati lokasi titik evakuasi. mereka membawa barang sesuai dengan keperluan.
Kepanikan terlihat ketika warga berkumpul di titik-titik evakuasi. Mereka panik, mengingat kondisi Gunung Kelud sudah kritis, dan statusnya sudah berubah menjadi awas.
Wakil Kepala Polres Kediri Kompol Alfian mengatakan semua personel sudah disiagakan di lokasi titik-titik pengungsian, terlebih lagi setelah diketahui rekaman terakhir yang menunjukkan gempa tremor.
"Semua personel sudah siaga di lokasi titik-titik evakuasi. Kami tinggal menunggu instruksi," katanya.
Ia mengatakan, ada sekitar 400 personel yang disiagakan di seluruh titik-titik evakuasi. Selain anggota, disiagakan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi warga.
Selain personel dari polisi, aparat dari TNI juga sudah mulai disiagakan di lokasi bencana. Hampir 1.000 anggota TNI yang diturunkan menghadapi bencana letusan Gunung Kelud.
"Kami turunkan sekitar 700 anggota, ditambah personel dari Brigif 16/Wira Yudha Kediri serta Yonif 521 Kediri," kata Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Infanteri Heriyadi.
Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika terjadi erupsi pada Gunung Kelud. Mereka adalah warga di empat kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan, yaitu dari Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.
Perubahan status Gunung Kelud relatif sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu (2/2), dan berubah lagi menjadi siaga pada Senin (10/2) pukul 16.00 WIB, dan saat ini, Kamis (13/) pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi awas.
Gunung itu pernah meletus sampai 25 kali, rentang 1000 sampai tahun 2007, dengan puluhan ribu korban jiwa, maupun materiil. Gunung tersebut meletus terakhir pada 2007, tapi secara "efusif" atau tertahan, sehingga muncul gunung baru. (*)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014