Mobil itu mungkin melambat saat dikemudikan, tetapi tidak tiba-tiba."

Tokyo (ANTARA News/AFP) - Raksasa industri otomotif di Jepang, Toyota, pada Rabu mengumumkan menarik 1,9 juta mobil hibrid Prius di seluruh dunia karena kesalahan yang dapat menyebabkan kendaraan melambat.

Toyota mengakui ada masalah dengan perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol konverter listrik.

"Dalam kasus-kasus tertentu, sistem hibrid mungkin tertutup dan kendaraan akan berhenti, mungkin ketika sedang dikendarai," kata salah seorang juru bicara Toyota.

Produsen mobil terbesar di dunia itu mengemukakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah cacat tersebut bisa memicu menonaktifkan lampu peringatan kendaraan dan mungkin saja menyebabkan kondisi itu memasuki failsafe mode, di mana mobil masih bisa dikendarai dengan daya berkurang.

"Mobil itu mungkin melambat saat dikemudikan, tetapi tidak tiba-tiba. Mobil akan melambat, akhirnya berhenti," ujarnya.

Toyota yang berkantor pusat di Tokyo mengetahui lebih dari 400 kasus sejenis, termasuk 300 kasus di
Jepang dan 90 lainnya di Amerika Utara.

Namun, ia menjelaskan, tidak ada kecelakaan telah dilaporkan karena cacat.

Toyota dan produsen mobil Jepang lainnya telah dilanda serangkaian penarikan massal dalam beberapa tahun terakhir, yang mempengaruhi reputasi mereka sebagai pemegang kualitas dan keselamatan pengemudi maupun penumpang.
(Uu.A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014