SDN 3 Tumiyang ini akan kita selesaikan pengecekan, bagaimana konstruksinya, layak atau tidak
Banyumas (ANTARA News) - Ratusan personel TNI Angkatan Darat dikerahkan untuk membantu korban gempa 6,5 Skala Richter (SR) di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Kita kerahkan dari Makodim 0701/Banyumas sebanyak dua SSP (Satuan Setingkat Peleton), Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma sebanyak dua SSP, dan Batalyon Infanteri 405/Suryakusuma sebanyak satu SSP," kata Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf. M. Asep Apandi, di Pekuncen, Banyumas, Senin.
Menurut dia, salah satu kegiatan yang dilakukan TNI adalah membongkar bangunan Masjid At Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, yang roboh akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (25/1), dan berupaya menyingkirkan puing-puing masjid yang ambruk itu.
"Hari ini kita selesaikan. Kemarin (Minggu), kita gunakan alat berat karena kalau dilakukan secara manual dan ada gempa susulan, kami khawatir akan menimpa yang sedang kerja bakti," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengecek kondisi Sekolah Dasar Negeri 3 Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, yang mengalami kerusakan akibat gempa.
"SDN 3 Tumiyang ini akan kita selesaikan pengecekan, bagaimana konstruksinya, layak atau tidak. Hari ini, paling lambat, akan diselesaikan untuk dilaporkan kepada Pak Bupati," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya akan segera menyelesaikan pengecekan bangunan SDN 3 Tumiyang karena saat ini, seluruh siswa sekolah tersebut terpaksa belajar di rumah-rumah penduduk.
Selain itu, juga akan segera menyelesaikan pengecekan terhadap kondisi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa.
"Ada kurang lebih 97 rumah warga di Pekuncen yang akan kita selesaikan. Jika masih memerlukan kekuatan pasukan, akan kita siapkan untuk yang sudah kita libatkan hari ini," katanya.
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa 6,5 SR yang terjadi pada hari Sabtu (25/1) mencapai 151 unit.
Hingga saat ini, BPBD Banyumas masih melakukan verifikasi terhadap tingkat kerusakan rumah dan bangunan tersebut.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014