Kiai yang akrab disapa Mbah Sahal itu mengembuskan napas terakhir di kediamannya, kompleks Pesantren Mathaliul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah.
Kabar itu diungkapkan sekretaris pribadi Kiai Sahal, Muhammad Najib. Rencananya, jenazah Kiai kharismatik ini dimakamkan di Kompleks Pesantren Mathaliul Falah pada Jumat pukul 09.00 WIB.
Kiai Sahal Mahfudz yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) lahir di Pati, 17 Desember 1937. Sejak 1963, Kiai Sahal memimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda di Kajen Margoyoso, Pati, Jateng, yang merupakan peninggalan ayahnya, K.H. Mahfudz Salam.
Kiai yang disegani di dalam dan di luar negeri ini telah menghasilkan puluhan ribu alumnus. Karena kealimannya, Kiai Sahal selalu dilibatkan dalam proses penetapan hukum Islam, baik soal klasik maupun kontemporer.
Sekretaris pribadi Kiai Sahal, Muhammad Najib, menyarankan bagi warga yang hendak bertakziah atau menshalatkan jenazah Mbah Sahal di Pati sebaiknya melewati sejumlah jalur alternatif lantaran bencana banjir yang menimpa jalan Pantura.
"Kalau dari Semarang dan Demak lebih baik lewat Purwodadi, sedangkan dari Surabaya lebih baik lewat Bojonegoro atau Cepu," katanya.
Sementara itu, putra Mbah Sahal, Abdul Ghaffarur Rozin, pekan lalu sempat menyatakan membaiknya kondisi Kiai Sahal ketika dirawat di sebuah rumah sakit di Semarang.
Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014