Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas membahas opsi penanganan menyeluruh dampak erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Sumatera Utara, Kamis malam.

Rapat terbatas diikuti di antaranya oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

Kemudian Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie, Menteri Pertanian Suswono, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Bupati Karo Karo Surbakti.

Sebelumnya Presiden menyoroti empat hal terkait penanganan pengungsi bencana alam letusan Gunung Sinabung. Empat hal tersebut yaitu memastikan pengelolaan dilakukan dengan benar dan mencegah terjadinya korban jiwa.

Kedua, fasilitas dasar untuk pengungsi harus utamakan. Ketiga terkait sektor pertanian dan mata pencaharian penduduk yang rusak akibat erupsi, keempat proses relokasi.

Presiden Yudhoyono bersama rombongan dalam kesempatan ini menginap di lokasi pengungsian.


Tenda Kepresidenan

Sementara itu, Presiden dalam kunjungannya kali ini juga meminta kepada wartawan meluruskan informasi yang salah mengenai tenda milik BNPB yang digunakannya menginap.

"Tenda seperti ini (sambil menunjuk tenda menteri yang dikunjungi-red), tenda saya seperti itu, tenda pengungsi seperti itu, sama tendanya, jadi masa Rp15 miliar," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan tenda yang digunakannya adalah inventaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan bisa digunakan untuk berbagai penanganan bencana.

"Ya bisa dipakai lagi (tendanya-red), tidak bagus ya (ada informasi seperti itu-red), saya datang ke sini untuk membantu rakyat, melihat keadaan, dibilang pemborosan, tidur di tenda, sama tenda menteri sama dengan pengungsi, (ini-red) supaya rakyat mendapatkan informasi yang jelas," katanya.

Tenda milik BNPB yang digunakan oleh Presiden dan tempat para menteri menginap sama dengan tempat rombongan lain menginap, berbentuk tenda pleton yang dapat menampung 20 orang. Terbuat dari bahan parasit tebal yang tahan air.

Selain milik BNPB, tenda milik Kodam I Bukit Barisan dengan model dan bahan serupa juga digunakan untuk tempat menginap rombongan. (P008*M041/Z002)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014