Serang (ANTARA News) - Lahan tanaman padi seluas 1.349 hektare di Kabupaten Serang, Banten, terancam puso akibat banjir yang melanda wilayah itu sejak beberapa hari lalu.
Tanaman padi di sebagian daerah persawahan terendam air hingga hanya pucuk tanaman yang terlihat sehingga dikhawatirkan tidak bisa dipanen.
"Tanaman padi yang terancam gagal panen itu tersebar di 15 kecamatan," kata Kepala Seksi Tanaman Pangan Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, di Serang, Kamis.
Ia merinci lahan tanaman padi yang terancam puso di Kecamatan Kramat Watu seluas 47 hektare, Binuang seluas 52 hektare, Cikande seluas 200 hektare, Pamarayan seluas 210 hektare, dan Anyer seluas 20 hektare.
Selain itu lahan padi seluas 267 hektare di Kecamatan Pontang, lahan 193 hektare di Ciruas, lahan 10 hektare di Kibin, 124 hektare lahan di Keragilan, 15 hektare lahan di Padarincang, 2,5 hektare lahan di Anyer, dan lahan seluas tujuh hektare di Kecamatan Lebak Wangi juga terancam puso.
"Sedangkan di Kecamatan Tunjung Teja, Tanara, Kopo dan Cikeusal kami belum menerima datanya. Yang pasti lebh dari 20 hektare masing-masing kecamatan itu," katanya.
Ia mengatakan dinas terus memantau kondisi daerah pesawahan di 29 kecamatan di Serang, yang memiliki lebih dari 4.200 hektare lahan persawahan.
Zaldi mengatakan pemerintah kabupaten sudah menganggarkan bantuan benih untuk 1.000 hektare lahan yang gagal panen untuk mengantisipasi dampak banjir.
"Sedangkan untuk bantuannya tergantung petani yang mengalami puso luas lahannya berapa. Intinya jika kurang kami akan meminta bantuan ke Pemprov dan ke Pusat," ujarnya.
Pewarta: Ridwan Ch
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014