Perkembangan terakhir ada sekitar 41 orang yang menjadi korban jembatan putus itu ditemukan selamat. Termasuk dua orang anak yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia,"

Serang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Banten mencatat sebanyak 41 orang korban jembatan putus sudah ditemukan dalam kondisi selamat.

"Perkembangan terakhir ada sekitar 41 orang yang menjadi korban jembatan putus itu ditemukan selamat. Termasuk dua orang anak yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia," kata Kepala Seksi Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Serang, Suharto Antoni di Serang, Selasa malam.

Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban yang belum ditemukan, karena belum diketahui pasti jumlah orang yang berada di jembatan tersebut saat kejadian.

"Untuk warga sekitar, tadi 41 orang sudah ditemukan dengan kondisi selamat. Memang ada di antaranya yang luka," kata Antoni.

Menurutnya, dari 41 orang yang ditemukan selamat tersebut termasuk dua orang anak yakni Firdaus, (14 ) dan Rahman (9) yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia kartena belum ditemukan.

"Dua anak yang sebelumnya dikabarkan meninggal karena tidak ada, beberapa jam kemudian ditemukan selamat," kata Antoni.

Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, musibah jembatan gantung putus terjadi di saat anak-anak menonton latihan arung jeram banjir dari atas jembatan Sungai Cibanten pada Selasa (21/1) pukul 16.00 wib. Mereka nonton di jembatan gantung dari kayu. Karena jembatan tidak kuat menahan beban maka ambruk.

Musibah terjadi di batas Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Serang, Kota Serang, Provinsi Banten.

Hingga pukul 20.30 wib tercatat dua orang meninggal yakni Firdaus, (14 ) dan Rahman (9), 12 masih dalam pencarian dan 22 orang selamat. BPBD, Brimob. TNI/Polri sudah ke lokasi untuk mengevakuasi korban. Malam ini Tim SAR masih melakukan pencarian

"Jumlah korban hilang masih belum pasti," kata Sutopo dalam siaran persnya.(*)

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014