Beijing (ANTARA News) - Otoritas kesehatan China memperketat pengawasan serta mewaspadai munculnya virus flu burung galur baru, setelah muncul beberapa kasus flu burung galur H7N9 sejak Maret di beberapa wilayah di China daratan dan kepulauan.
Pihak otoritas kesehatan pada Selasa menyatakan pada akhir pekan lalu terdapat 4.000 ekor ayam mati di sebuah peternakan unggas di utara Provinsi Hebei, diakibatkan virus flu burung galur H5N2.
Di Provinsi Jiangxi dilaporkan munculnya virus flu burung galur baru yakni H10N8 dan menewaskan seorang wanita berusia 73 tahun saat dirawat di rumah sakit setempat.
Untuk kasus virus flu burung galur H7N9, Pemerintah China mencatat sekitar 143 kasus sejak Maret 2013. Termasuk enam kasus baru yang terjadi di Provinsi Guandong pada Oktober silam dan lima kasus di Provinsi Zhejiang.
Sementara itu di Hong Kong dilaporkan satu kasus H7N9 yang menimpa seorang warga negara Indonesia Tri Mawarti. Kasus tersebut merupakan kasus pertama yang menimpa manusia di Hong Kong.
Kini, meski kondisinya makin membaik namun wanita asal Banjarnegara itu masih berada di ruang isloasi RS Queen Mary Hong Kong, untuk observasi intensif otoritas kesehatan Hong Kong.
"Dengan munculnya kasus baru dan varian baru virus flu burung, maka pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap semua kasus flu burung serta sejumlah kasus gangguan pernafasan dan paru di China, mengingat musim dingin merupakan musim yang sangat kondusif bagi penyebaran virus," demikian pernyataan otoritas kesehatan China.(*)
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013