Jakarta (ANTARA News) - Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2013 mengeliminasi sejumlah kategori penghargaan yang bersifat teknis seperti naskah terbaik dan penataan suara terbaik.

"Pada ajang AFI 2013 lebih mengedepankan nilai atau makna dari sebuah film. Tim ahli dan pelaksana tidak ada lagi yang menilai film dari faktor teknis tapi value-nya," kata Ketua Dewan Juri Totot Indarto di Jakarta, Kamis.

Dia menuturkan, AFI 2013 tidak ingin terjebak pada penilaian tim juri yang fokus pada sisi teknis dari sebuah film.

AFI merupakan gelaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tujuan memberi penghargaan kepada karya film beserta seluruh unsur-unsurnya yang mengacu kepada muatan nilai budaya, kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa.

AFI 2013 memulai sebuah tradisi baru yang menempatkan film beserta unsur yang melingkupinya sebagai satu kesatuan.

Dengan kata lain, AFI tidak hanya mengapresiasi film sebagai sebuah karya tapi juga memberikan penghargaan khusus kepada elemen-elemen yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dunia perfilman.

Beberapa kategori yang akan diberikan seperti sebagai berikut:

Kategori Utama: Apresiasi Film Bioskop, Apresiasi Film Independen (cerita panjang nonbioskop), Apresiasi Film Animasi, Apresiasi Film Pendek, Apresiasi Film Anak, Apresiasi Film Pilihan Pemirsa (jajak pendapat).
 
Kategori monumental: Apresiasi Film Adi-Karya, Apresiasi Film Adi-Insani

Kategori khsusus: Apresiasi Sutradara Perdana, Apresiasi Festival Film, Apresiasi Poster Film, Apresiasi Komunitas, Apresiasi Media Cetak, Apresiasi Media non-Cetak, Apresiasi Film Independen Karegori Pelajar, Apresiasi Film Independen Kategori Mahasiswa dan Apresiasi Lembaga Pendidikan.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013