Jakarta (ANTARA News) - Salah satu universitas top di Inggris bisa menjadi kampus pertama di negara tersebut yang memiliki tiga jenis toilet, yakni untuk pria, wanita, dan transgender.
Toilet "gender netral" ini telah diminta oleh serikat mahasiswa di University of Sussex di Brighton, dalam upaya untuk membuat semua mahasiswa merasa lebih diterima.
Tapi, beberapa mahasiswa menganggap ide ini "bodoh", mereka mengatakan komite kampus seharusnya membahas isu-isu lain.
Juru bicara Serikat Mahasiswa, Imogen Adie, menyatakan, "ini adalah bagian pekerjaan yang menarik. Kami ingin meruntuhkan hambatan dan membuat universitas menjadi tempat yang menyambut baik semua orang."
"Saya pikir universitas benar-benar terbuka untuk hal itu. Kami ingin membuat masa kuliah semudah mungkin bagi para mahasiswa."
"Kami sedang bekerja untuk membentuk kebijakan pertama untuk mahasiswa transgender. Kami ingin universitas dapat menyediakan toilet transgender lebih banyak sehingga semua mahasiswa merasa nyaman dan aman berada di kampus," katanya.
Namun, seorang mahasiswa jurusan sejarah tahun ketiga menyatakan, "Ini bodoh. Apakah tim kampus ini tidak memiliki bahan lain untuk didiskusikan?"
"Kenapa mereka tidak sekalian membuat toilet untuk manusia kerdil? Membuang-buang waktu saja," katanya.
Serikat mahasiswa tersebut juga mem-posting di Facebook untuk meminta pendapat masyarakat mengenai simbol apa yang lebih mereka sukai ketika hendak ke toilet.
Sebuah posting di laman tersebut berkata, "Beberapa orang di komite kampus yang akan terlibat dalam keputusan ini menyadari bahwa beberapa mahasiswa internasional menghadapi perbedaan ketentuan toilet dari negara asal mereka dan keputusan ini dapat memudahkan mereka."
Juru bicara University of Sussex menyatakan, "Subjek ini telah diangkat oleh Serikat Mahasiswa dan universitas sedang dalam pembicaraan tentang isu ini."
Pada tahun 2009, Staffordshire University memperkenalkan toilet untuk transgender pertama di klub malam mahasiswa setelah diperdebatkan oleh dewan mahasiswa, demikian Daily Mail melaporkan.
Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013