Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - China sebagai negara dengan penduduk terbesar di dunia merasa yakin dengan ketahanan pangan nasionalnya sekaligus optimistis terhadap kestabilan pangan dunia.

Ketua Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC) Frank Ning Gaoning dalam diskusi di APEC CEO Summit 2013, Minggu, menyatakan keyakinannya itu atas dasar tren produksi produk pangan dari sektor pertanian yang terus meningkat dibandingkan dengan permintaan pangan dunia saat ini.

"Perusahaan pangan dan pertanian saat ini bahkan tidak terlalu mendapat keuntungan yang besar dari bisnisnya, tetapi mereka terus memproduksi produk pangan untuk menjaga kestabilan pasokan di pasar," kata Ning di Nusa Dua, Bali.

Ning mengatakan ketahanan pangan China bukan hanya menjadi masalah bagi China sendiri sebagai negara, tetapi telah menjadi isu yang mendunia.

"Saya yakin kita tidak akan menghadapi krisis pangan dunia selama efisiensi teknologi dan investasi di sektor pertanian terus tumbuh," katanya.

Meskipun begitu Ning juga menyoroti berbagai isu kecil di beberapa wilayah di dunia, tetapi hal itu tidak terlalu berdampak terhadap ketahanan pangan dunia secara keseluruhan.

Jumlah penduduk dunia yang lebih dari 7 miliar orang dan diperkirakan tumbuh hingga 14 miliar jiwa dalam empat dasawarsa mendatang akan menjadi persoalan yang berpotensi menimbulkan rawan pangan.

Badan Pangan PBB FAO memperkirakan bahwa pada 2050 setiap individu akan mengonsumsi sekitar 14 persen lebih banyak kalori. Dengan permintaan pangan yang meningkat drastis itu, maka dibutuhkan peningkatan investasi bagi sektor pertanian.

FAO memperkirakan sekitar 60 persen lebih banyak pangan akan diproduksi 2050.

Indonesia sendiri masih tertinggal dalam hal ketahanan pangan, terbukti dengan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang menempatkan Indonesia di urutan ke-66 dari 107 negara dalam hal ketahanan pangan pada 2013.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan menargetkan swasembada pangan dengan menetapkan target minimal produksi 33 juta ton beras, 16 juta ton jagung, 2,2 juta kedelai, 2,8 juta ton gula, dan 484 ribu ton daging sapi setiap tahun.

Pewarta: Panji Pratama
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013