Penduduk yang tidak berapa jauh dari lokasi terjadinya letusan gunung tersebut telah diungsikan ke lokasi penampungan di Kabanjahe,"

Kabanjahe (ANTARA News) - Jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga Jumat pukul 19.00 WIB tercatat sebanyak 4.739 orang.

Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti menjawab Antara di Kabanjahe, Minggu, mengatakan, sebelumnya jumlah pengungsi tersebut mencapai sebanyak 3.710 orang yang berada di lima lokasi.

Namun, jelasnya, jumlah pengungsi dari beberapa desa itu, bertambah menjadi sebanyak 4.739 orang dan ditempatkan pada delapan lokasi di Kota Kabanjahe.

"Diperkirakan jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung itu akan terus bertambah seiring dengan perkembangan yang terjadi di lokasi kejadian," ujar Kena Ukur usai meninjau pengungsi yang ditempatkan di GBKP Kota berjumlah 1.400 orang.

Bupati menyebutkan, dirinya beserta instansi terkait telah melakukan peninjuan ke beberapa desa yang berada di kaki Gunung Sinabung dan warga di sana sudah dipindahkan ke lokasi yang aman.

Sebab, katanya, letusan Gunung Sinabung bisa saja terjadi lagi, karena gunung berapi itu masih kelihatan menyemburkan asap tebal.

"Penduduk yang tidak berapa jauh dari lokasi terjadinya letusan gunung tersebut telah diungsikan ke lokasi penampungan di Kabanjahe," ucap dia.

Ketika ditanya apa masih ada penduduk berada di desa yang dianggap rawan bencana, Kena Ukur mengatakan, sampai saat ini tidak ada lagi, dan sudah direlokasi. Namun banyak penduduk yang meninggalkan ternaknya.

"Seluruh penduduk yang diungsikan dari beberapa desa itu, sudah berada di lokasi penampungan di Kabanjahe," ucap Bupati.

Data yang diperoleh di Posko Penampungan Bencana Sinabung, menyebutkan dari jumlah 4.739 pengungsi, yakni sebayak 1.453 orang berada Jambur Sempakata, Klasis GBKP (590 orang) dan GBKP Kota (1.400 orang). Jambur Payung ( 420 orang), Jambur Teras Berastagi (700 orang), Masjid Agung (60 orang), Sentrum PPWG Kabanjahe (56 orang) dan Gereja Katolik (60 orang).

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013