New York (ANTARA News) - Kurs dolar terhadap mata uang utama lainnya jatuh pada Jumat waktu setempat, setelah laporan pekerjaan AS pada Agustus lebih lemah dari perkiraan.

Euro dibeli 1,3180 dolar AS pada sekitar 22.00 GMT (Jumat 05.00 WIB), naik dari 1,3117 dolar AS pada Kamis sore. Nilai dolar AS terhadap yen juga turun menjadi 99,11 yen dari 100,12 yen.

Nilai euro juga turun terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan pada 130,62 yen dibandingkan dengan 131,35 yen sehari sebelumnya, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.

Dolar merosot setelah pemerintah AS melaporkan penambahan 169.000 pekerjaan pada Agustus, lebih rendah dari konsensus perkiraan para analis, 177.000 pekerjaan.

Tingkat pengangguran berkurang sepersepuluh poin menjadi 7,3 persen, didorong oleh jatuhnya tingkat partisipasi ke tingkat terendah sejak 1978.

Meskipun laporan pekerjaan lemah, sebagian besar analis memperkirakan Federal Reserve akan bergerak mengurangi program pembelian aset besar-besarannya pada pertemuan kebijakan moneter 17-18 September.

Penurunan tingkat pengangguran lebih mendekati ke kisaran 7,0 persen disukai oleh pengatur kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal Fed (FOMC) untuk mengurangi stimulusnya.

"Laporan penggajian nonpertanian AS yang suram pasti menyeret dolar, tetapi jeda terbaru dalam pertumbuhan pekerjaan mungkin sedikit menghentikan Fed dari pengurangan program pembelian aset pada pertemuan 17-18 September karena bank sentral terus menyoroti pemulihan yang lebih berbasis luas di ekonomi terbesar dunia itu," kata David Song dari DailyFX.

"Aksi jual tajam dalam dolar mungkin berumur pendek, dan prospek kebijakan dapat terus menopang mata uang cadangan selama jangka pendek hingga menengah, karena FOMC terlihat memindahkan persneling," kata Song.

(A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013