Beijing (ANTARA) - Produksi industri China membukukan pertumbuhan yang stabil tahun lalu, disertai dengan laju transformasi cerdas dan hijau yang makin cepat, tunjuk data resmi pada Rabu (17/1).

Output industri bernilai tambah, yang merupakan indikator ekonomi penting, naik 4,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023, papar Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China. Pada Desember 2023 saja, angka itu meningkat 6,8 persen dari setahun sebelumnya dan naik 0,52 persen dari November 2023.

Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar, masing-masing dengan omzet bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.170) atau sekitar 2,81 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.592).

"Produksi industri meningkat stabil, dengan manufaktur peralatan yang berkembang pesat," ujar Kepala NBS Kang Yi dalam konferensi pers pada Rabu.

Menyusul pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, bisnis industri China kembali bangkit berkat meningkatnya permintaan pasar.

Data NBS menunjukkan bahwa pada November 2023, laba gabungan bisnis industri meningkat selama empat bulan beruntun, naik 29,5 persen dari setahun sebelumnya. Tingkat pemanfaatan kapasitas industri berada di angka 75,9 persen pada kuartal keempat 2023, naik dari 75,6 persen pada kuartal ketiga, 74,5 persen pada kuartal kedua, dan 74,3 persen pada kuartal pertama.

Kang menuturkan bahwa China mencatatkan progres yang solid dalam mendorong transisi cerdas dan hijau pada sektor manufaktur, serta mengembangkan berbagai pendorong pertumbuhan baru bagi perekonomian.

Output sektor manufaktur peralatan tumbuh 6,8 persen (yoy) pada 2023, lebih cepat dari rata-rata pertumbuhan produksi industri. Produksi baterai tenaga surya, kendaraan energi baru, dan peralatan pembangkit listrik masing-masing melonjak 54 persen, 30,3 persen, dan 28,5 persen.

Berbagai pendorong pertumbuhan baru menjadi mesin penting bagi pembangunan berkualitas tinggi, kata juru bicara NBS Wang Guanhua dalam konferensi pers tersebut. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024