Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan manufaktur teknologi informasi asal Taiwan, Foxconn, ingin cepat menyelesaikan perundingan dengan calon mitranya di Indonesia, PT Erajaya Swasembada, terkait masalah teknis dan substansi kerja sama.
"Foxconn memiliki beberapa keinginan yang masih dirundingkan dan mereka justru yang meminta untuk secepatnya diselesaikan," kata Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Hidayat mengatakan, dia telah mendapatkan surat elektronik dari salah satu Deputi Foxconn yang menyatakan bahwa perusahaan asal Taiwan tersebut masih belum 100 persen merasa puas dengan perundingan yang sudah dilakukan.
"Saya mendapatkan salinan e-mail dari salah satu Deputi Foxconn yang dikirimkan ke Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang menyatakan perundingan belum memuaskan 100 persen," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, Foxconn menyatakan kekurangan tersebut terkait dengan substansi kerja sama, namun Hidayat menyatakan bahwa MoU diperkirakan akan ditandatangani pada akhir Agustus atau September 2013 mendatang.
"Saya indikasi Agustus atau September 2013, dan jika melihat isi surat tersebut mereka memang ingin mempercepat penyelesaian," jelas Hidayat.
Pada tahun 2012 lalu, Indonesia mengimpor telepon seluler kurang lebih sebanyak 50 juta hingga 60 juta unit atau mencapai nilai 5 miliar dolar Amerika Serikat, dan pada tahun 2013 ini diperkirakan akan meningkat menjadi 70 juta unit.
Foxconn, pembuat produk-produk Apple seperti iPhone dan iPad, sudah menyatakan komitmen investasi di Indonesia hingga 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp100 triliun dalam 10 tahun ke depan.
Jika rencana tersebut terealisasi maka Foxconn pada tahap pertama akan memproduksi komponen untuk telepon genggam, dan diharapkan Foxconn akan memulai pembangunan pada akhir tahun 2013 atau awal tahun 2014 mendatang dan diperkirakan akan mampu menyerap kurang lebih sebanyak 1.000 teknisi.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013