Jakarta (ANTARA News) - Pendukung Arsenal berkata kepada dewan direksi klub itu bahwa "tidaklah pantas" menawarkan kontrak baru kepada pelatih Arsene Wenger.

Tenggat kontrak Wenger masih sampai akhir musim ini namun klubnya gagal memenangkan satu pun trofi dalam delapan tahun terakhir. Pelatih berusia 63 tahun ini menghadapi atmosfer yang lebih panas dibandingkan sebelumnya selama 17 tahun menukangi klub London Utara itu.

Banyak pendukung yang mengeluhkan kebijakan rekrutmen pemain oleh Wenger, dengan hanya penyerang Prancis Yaya Sanogo yang direkrut pada penutupan musim lalu, padahal manajemen menjamin klub punya uang untuk dibelanjakan.

Para pendukung klub menyerukan investasi pemain akibat kekalahan menyakitkan 1-3 dari tamunya Aston Villa pada laga perdana mereka di Premier League musim ini Sabtu pekan lalu. Arsenal Supporters Trust (AST) meminta pembicaraan mengenai kontrak Wenger ditangguhkan.

"Pada pekan-pekan terakhir ini (kepala eksekutif) Ivan Gazidis telah mengutarakan keinginan klub untuk menawari Arsene Wenger kontrak baru. AST percaya ini tidak pantas," kata perkumpulan berangggotakan 800 orang yang memiliki saham signifikan klub tersebut.

"Masih ada masalah-masalah penting lain mengenai cara identifikasi, rekrutmen dan proses remunerasi pemain dilakukan di Arsenal," kata mereka seraya menganggap Arsene Wenger terlalu banyak diberi kekuasaan.

Wenger, yang mempersembahkan tiga gelar juara dan empat Piala FA untuk Arsenal, berkata bahwa dia dan timnya bekerja 24 jam untuk mencoba dan mengidentifikasi rekrutmen pemain baru serta menganalisis para pemain (yang akan direkrut).

Arsenal dikait-kaitkan dengan penyerang Argentina Gonzalo Higuain sebelum dia bergabung dengan Napoli, kemudian gelandang Brazil Luis Gustavo yang merapat ke VfL Wolfsburg, sedangkan Liverpool menolak melepas penyerang Uruguay Luis Suarez.

Sebaliknya para pesaing Arsenal seperti Manchester City, Chelsea dan Tottenham Hotspur, malah berbelanja besar-besar mendatangkan pemain baru menjelang jendela transfer ditutup 2 September, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013