Dia meminta pemerintah sementara untuk memikul tanggung jawab penuh atas pelaksanaan demonstrasi secara damai dan untuk menjamin perlindungan bagi semua rakyat Mesir, terlepas dari afiliasi partai,
PBB (ANTARA News) - Sekreetaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon Minggu memperingatkan para pemimpin sementara Mesir bahwa setiap kematian dalam demonstrasi mempersulit negara keluar dari krisis, kata seorang juru bicara.
Ban berbicara dengan Wakil Presiden Mohamed ElBaradei dan menteri luar negeri Turki, menlu Qatar serta kepala Liga Arab untuk menyoroti "keprihatinannya yang mendalam" atas memburuknya gejolak di Mesir, kata Juru Bicara PBB Morana Song.
Dalam pembicaraan dengan ElBaradei, Ban memperbarui seruan kepada militer Mesir untuk melepaskan presiden Mohamed Moursi yang digulingkan atau melakukan penyelidikan dan pengadilan yang "transparan", kata juru bicara itu.
Ban "menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang arah transisi di Mesir. Ia juga "mengutuk aksi kekerasan yang meningkat".
Dia mengemukakan ketakutannya sehari setelah 72 orang tewas dalam demonstrasi di Kairo.
"Dia meminta pemerintah sementara untuk memikul tanggung jawab penuh atas pelaksanaan demonstrasi secara damai dan untuk menjamin perlindungan bagi semua rakyat Mesir, terlepas dari afiliasi partai," kata Song.
Ban mengatakan harus ada sesuatu yang "benar-benar inklusif, proses politik damai" dan "menggarisbawahi bahwa dengan setiap kematian baru ini jangka waktu rekonsiliasi menjadi lebih sulit."
Dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Menlu Qatar Sheikh Hamad bin Jassem al-Thani dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi, Ban "berbagi peringatan yang mendalam tentang situasi di Mesir, dan hilangnya sejumlah kehidupan yang tak dapat diterima selama dua hari terakhir."
Ban mengatakan kepada para menteri dan semua pemimpin Mesir agar "mendesak pendukung mereka untuk menahan diri, mengendalikan kemarahan mereka, dan mencoba untuk terlibat dalam proses rekonsiliasi yang bermakna," kata Song.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013