Surabaya (ANTARA News) - Tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya menyatakan bayi kembar siam dempet dada dan perut asal Kediri, Jawa Timur, bernama Citra dan Neyza tidak bisa dipisahkan dengan operasi karena jantungnya menyatu.
Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr. Soetomo, dr Agus Harianto SpAK, mengatakan, tim telah melakukan echocardiography atau menentukan struktur anatomi dan pembuluh darah jantung bayi kembar siam asal Kediri yang dikirim ke RSUD Soetomo 17 Juli lalu itu.
"Ternyata jantungnya menyatu, kalau menyatu ya tidak mungkin bayi dipisahkan," katanya di Surabaya, Jumat.
"Mereka hidup berdampingan dan mati berdampingan. Kalau kita paksakan operasi maka kita akan kehilangan keduanya," katanya.
Anggota tim dokter ahli bedah lainnya, dr. Dhijinda Jiwangga SpBTKV, mengatakan kondisi jantung kedua bayi yang menyatu membuat operasi pemisahan berisiko tinggi gagal.
Ia menambahkan, bayi kembar tersebut juga menderita gangguan penyakit jantung kompleks sehingga tim dokter akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan operasi pemisahan.
"Kita biarkan dengan kondisi seperti itu. Kita jaga agar survive (bertahan hidup). Sampai kapan akan bertahan hanya Tuhan yang tahu," katanya.
Tugas tim dokter saat ini, menurut Agus, hanya membuat bayi kembar siam tersebut bisa bertahan hidup.
"Kami punya pengalaman pasien kami di Mataraman pada 2005 mereka bisa bertahan hidup sampai dua tahun tanpa dipisahkan," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013