Kepala Kepolisian Daerah Papua Tito Karnavian mengatakan pihaknya sudah memeriksa sekitar 15 orang dari 20 orang saksi yang dipanggil.
"Ke-20 orang tersebut baik saksi, panitia, aparat keamanan termasuk investigasi internal juga untuk memeriksa masalah keamanannya," katanya kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Tito menjelaskan untuk Bupati Nabire, pihaknya baru diminta keterangan saja, belum dilakukan pemeriksaan.
Selain itu, aparat gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri masih disiagakan di Kabupaten Nabire, Papua paska terjadinya rusuh pada Minggu (14/7) yang mengakibatkan 18 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Aparat gabungan ini akan disiagakan hingga satu minggu kedepan. Disiagakannya aparat gabungan ini untuk mengantisipasi isu-isu yang berkembang paska kejadian. Pasalnya, banyak isu beredar bahwa korban yang meninggal diakibatkan santet, racun dan perkelahian.
Pihak kepolisian juga melakukan pengamanan pada kantor bupati dan rumah bupati yang diperketat, yaitu dengan adanya patroli gabungan bersama, terutama malam hari dan siang hari. Saat ini kondisi Nabire kondusif.
Sebelumnya, pada Minggu (14/7) terjadi peristiwa kerusuhan ketika digelar pertandingan tinju Bupati Cup. Dari peristiwa ini, 18 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013