Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.250 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Polri) dikerahkan untuk mengamankan Nabire, Papua, setelah bentrokan di pertandingan tinju pada Minggu malam (14/7) yang menewaskan 18 orang.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, di Jakarta, Senin, pasukan awal yang dikerahkan terdiri atas 150 polisi dan 100 tentara dan pagi tadi ditambah dengan masing-masing 500 anggota Polri dan TNI.

"Saat ini situasi di Nabire kondusif," katanya.

"Kapolda, Gubernur dan Pangdam Papua melakukan antisipasi dan masyarakat diminta tenang," tambah Ronny.

Menurut dia, saat ini polisi sudah memeriksa 12 orang yang terdiri atas lima anggota panitia dan tujuh warga terkait bentrokan berdarah di Nabire.

Ronny menjelaskan, peristiwa itu berawal dari keributan di GOR Kota Lama Nabire pada Jumat malam sekitar pukul 22.00-24.00 WIT, setelah pertandingan tinju dilaksanakan selama enam hari berturut-turut.

"Saat diumumkan panitia pertandingan tinju Bupati CUP dimenangkan oleh Alpius Rumkone dari Sasana Persada kemudian pendukung Yulianus Pigome dari sasana Mawa tidak terima," katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013