Washington (ANTARA News) - Ketua Federal Reserve Ben Bernanke, Rabu, mengatakan bahwa kebijakan uang longgar Fed masih diperlukan, karena pasar pekerjaan tetap lemah dan inflasi masih terlalu rendah untuk kenyamanan.

Berbicara di Cambridge, Massachusetts, Bernanke juga memperingatkan bahwa dampak penuh terhadap perekonomian dari pemotongan pengeluaran pemerintah yang dimulai pada Maret belum terlihat, menggarisbawahi kebutuhan dukungan Fed yang lebih besar, lapor AFP.

"Keduanya, sisi pekerjaan dan sisi inflasi mengatakan bahwa kita perlu untuk lebih akomodatif," katanya, menjawab pertanyaan setelah pidato.

"Selain itu, bagian lain dari kebijakan ekonomi makro, kebijakan fiskal, kini sebenarnya cukup ketat .... Menempatkan itu semua bersama-sama, saya pikir Anda hanya dapat menyimpulkan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif untuk masa mendatang adalah apa yang dibutuhkan dalam ekonomi AS."

Bernanke mengatakan bahwa tingkat pengangguran 7,6 persen, meski jauh di bawah puncak krisisnya, "terdapat perbedaan melebih-lebihkan kesehatan pasar tenaga kerja kami."

Dia menunjuk tingkat partisipasi secara keseluruhan di pasar kerja rendah, empat tahun setelah negara itu muncul dari resesi mendalam, dan tingkat tinggi dari pengangguran jangka panjang.

Keduanya merupakan hambatan untuk mendorong perekonomian ke arah pekerjaan penuh, salah satu dari dua target kebijakan Fed.

"Jadi kita tidak ada di sana, jelas, pada pekerjaan maksimum bagian dari mandat," katanya.

Pada tujuan lain -- stabilitas harga -- inflasi pada tingkat satu persen saat ini adalah rendah, katanya, dan jauh di bawah target Fed dua persen, dan cukup rendah untuk menghasilkan beberapa kekhawatiran tentang deflasi.

"Kami memperkirakan inflasi akan kembali naik. Tetapi jika itu tidak terjadi, saya pikir kita harus mengatakan bahwa itu akan menjadi alasan yang baik untuk tetap akomodatif dan mencoba untuk mencapai tujuan itu."

Komentar Bernanke menyiramkan air dingin pada reaksi pasar terhadap rilis risalah pertemuan kebijakan Fed tiga minggu lalu pada Rabu, yang menunjukkan bank sentral siap untuk memulai dengan cepat mengurangi program stimulus pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan.

Harga obligasi pemerintah AS jatuh, dan imbal hasilnya melonjak, setelah risalah menunjukkan sekitar setengah dari anggota dewan kebijakan ingin sepenuhnya mengakhiri pelonggaran kuantitatif pembelian obligasi tahun ini -- menentang untuk pertengahan 2014, seperti yang Bernanke katakan pada saat pertemuan.

Tetapi obligasi "rebound" (berbalik naik) setelah pernyataan hati-hati Bernanke pada Rabu menyatakan batas waktu awal masih berlaku.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013