Siklus alamiah kan momentum bulan puasa harga cenderung naik, ditambah kenaikan harga BBM

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran memprediksikan harga daging sapi bisa mencapai Rp120.000 per kilogram, apabila pemerintah tidak segera melakukan intervensi di pasar.

"Kalau dibiarkan seperti ini terus tanpa intervensi, harga daging sapi bisa Rp115.000 hingga Rp120.000 per kilogram. Tapi ini prediksi versi pedagang ya," kata Ngadiran yang dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan lonjakan kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini sudah tembus Rp105.000 per kg, disebabkan dua hal, yakni momentum bulan Ramadhan dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Siklus alamiah kan momentum bulan puasa harga cenderung naik, ditambah kenaikan harga BBM. Sebelum harga BBM naik saja harga daging sudah Rp90.000 hingga Rp95.000 per kilogram, apalagi harga BBM naik," kata dia.

Ngadiran tidak menampik bahwa siklus yang lazimnya terjadi adalah harga daging seharusnya cenderung masih stabil di awal bulan Ramadhan. Kenaikan biasanya baru terjadi dua pekan menjelang lebaran.

"Lazimnya memang harga bahan pangan itu naik seminggu pertama puasa, lalu hari ke-10 hingga dua pekan puasa harga stabil, lalu naik lagi jelang lebaran. Tapi itu kan lazimnya, apa kita bisa meramal saat ini seperti itu juga," kata dia.

Dia mengatakan pemerintah bisa melakukan intervensi di pasar untuk membuat harga daging kembali stabil. Caranya adalah dengan melakukan impor daging dan melakukan operasi pasar.

Namun dia meminta pemerintah tetap memperhatikan pedagang kecil dalam menggelontorkan daging impor di pasar.

"Intervensi pemerintah tentu melalui impor, untuk memenuhi pasokan. Tapi impor juga harus dikendalikan, jangan sampai pedagang menjerit," kata dia.

Selain itu, tambahnya, pemerintah harus memastikan para peternak besar memenuhi jadwal pemotongan hewan ternaknya sesuai data statistik, agar tidak ada peternak nakal yang sengaja menunda pemotongan hewan ternaknya hingga harga melambung tinggi.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013