Pawai terbuka tersebut digelar oleh lebih dari 30 partai Islam sebelum protes anti-Moursi yang direncanakan oposisi pada 30 Juni, bersamaan dengan peringatan setahun pertama masa jabatan Moursi.
Anggota Partai Kebebasan dan Keadilan (Ikhwanul Muslimin), Partai Pembangunan dan Pengembangan (Al-Jamaa al-Islamiya), dan partai Wattan yang beraliran Salafi mempelopori pertemuan pada Jumat.
Mereka berikrar tak akan membiarkan "kudeta terhadap legitimasi", merujuk Moursi sebagai presiden yang dipilih secara bebas dan sah, demikian laporan kantor berita Xinhua.
Para demonstran juga mengumumkan penyiapan aksi pawai terbuka lain pada 30 Juni untuk mendukung Moursi terhadap melawan demonstran anti-presiden yang diatur oleh kaum liberal pada hari yang sama.
"Tinggikan suara kalian, jangan takut, tak ada kekuasaan buat kaum liberal", "Mesir adalah Islami", "Oh kaum liberal, kalian takkan menguasai Mesir lagi", demikian teriakan para pengunjuk-rasa.
Sementara ratusan pemrotes dari kubu liberal yang dipimpin oleh Tamarrud Campaign, Popular Current, Gerakan 6 April dan yang lain pada Jumat berkumpul di Bundaran At-Tahrir di pusat kota Kairo guna mendesak Moursi mundur.
"Tinggikan suara kalian, jangan takut, tak ada kekuasaan buat kaum liberal", "Mesir adalah Islami", "Oh kaum liberal, kalian takkan menguasai Mesir lagi", demikian teriakan para pengunjuk-rasa.
Sementara ratusan pemrotes dari kubu liberal yang dipimpin oleh Tamarrud Campaign, Popular Current, Gerakan 6 April dan yang lain pada Jumat berkumpul di Bundaran At-Tahrir di pusat kota Kairo guna mendesak Moursi mundur.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013