... asap makin mengerikan... "

Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan 148 titik panas, sebagai indikasi terjadi kebakaran lahan dan hutan, terdeteksi di Provinsi Riau. Ini yang terbanyak di Pulau Sumatera.

"Dari pantauan terakhir satelit NOAA-18 di Sumatera terpantau 187 titik panas atau hotspot, sedangkan di Riau terpantau 148 titik panas," kata Forecaster On Duty pada BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ardhitama, di Pekanbaru, Rabu.

Ia merincikan titik panas terdeteksi di 10 kabupaten dan kota di Riau. Antara lain Kabupaten Pelalawan sebanyak 20 titik, Rokan Hilir (32), Kampar (7), Kuantan Singingi (1), Siak (21), Bengkalis (17), Indragiri Hulu (8), Indragiri Hilir (18), Rokan Hulu (23), dan Kota Dumai (1).

Jumlah hotspot di Riau meningkat dari hari sebelumnya yang mencapai 106 titik. Hal ini menandakan kebakaran lahan dan hutan masih terjadi dan kemungkinan besar meluas.

Ia mengatakan kondisi cuaca di Riau masih akan cerah dan kemungkinan belum akan turun hujan. Sedangkan, suhu udara diprakirakan bakal panas mencapai maksimum 35,5 derajat Celcius.

Ardhitama menambahkan, arah angin bertiup dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan 8-30 kilometer per jam.

Kondisi angin yang tidak bertiup kencang tersebut mengakibatkan asap akibat kebakaran bertahan menutupi udara. Seperti di Kota Pekanbaru, asap masih terlihat cukup pekat di sejumlah wilayah hingga sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kini asap makin mengerikan dari pagi sampai sekarang masih pekat padahal hari sudah terang," kata seorang warga Pekanbaru, Ganda Wibowo (23).

Ia mengatakan asap sangat terasa di udara yang mengakibatkan iritasi pada mata dan menyesakan saluran pernafasan.

(F012/Y008)

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013