Jakarta (ANTARA News) - Semuanya dimulai dari mimpi dan angan-angan. Sebelum ada pesawat terbang, manusia membayangkan bagaimana rasanya bisa terbang. Dapat pergi kemana saja sesuka hati.

Orville Wright dan Wilbur Wright-lah, dua bersaudara berkebangsaan Amerika, yang mewujudkan mimpi mereka menjadi sesuatu yang nyata. Di tahun 1903 mereka berhasil membangun prototipe pesawat terbang pertama yang lebih berat dari udara.

Seperti halnya dengan pesawat terbang, Google Glass merupakan sebuah produk mimpi dan imajinasi, sebut keterangan tertulis Indonesia Information, Communication, and Technology Awards (INAICTA), di Jakarta, Senin.

"Mengapa seseorang harus menyetop pembicaraan mereka hanya karena mereka kehilangan sebuah informasi kecil yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pembicaraan mereka?" ungkap Amit Singhal, Wakil Presiden Google dan senior search engineer, seperti yang diberitakan Daily Mail.

Dan memang itulah yang dilakukan Google Glass, sebuah komputer mini dalam bentuk kacamata 1,2 cm display. Google Glass, yang dilabeli harga sekitar 1.500 dolar AS, sanggup merekam video dengan resolusi 720 pixel, mengambil dan membagi sebuah gambar dengan kamera 5 MP, melakukan video chat, membuka internet sampai mengecek jadwal pertemuan.

Anda bahkan bisa mengecek macet atau tidaknya jalan yang Anda tuju menggunkan Google Glass.
Dan semua kecanggihan itu menggunakan perintah suara.

Kacamata super canggih ini juga memiliki 12 GB memori yang dapat digunakan dan disinkronisasikan dengan Google’s cloud storage.

Google Glass juga dapat bertahan selama seharian penuh walaupun fitur seperti Hangouts dan video recording mempunyai kecenderungan untuk mempercepat pengurangan energi baterai.

Dengan kemampuannya yang mencengangkan (membuat Anda merasa seperti Tony Stark!), tidak heran jika akhir tahun 2012 lalu Forbes memasukkan Google Glass sebagai salah satu Best Inventions of the Year.

Penciptaan Google Glass inimembuktikan bahwa segalanya bisa saja terjadi. Ini merupakan kesempatan bagi para teknokreator untuk terus berimajinasi dan berkreasi, terutama bagi yang tinggal di Indonesia.

Untuk itulah Indonesia Information, Communication, and Technology Awards (INAICTA), ajang lomba karya cipta kreativitas dan inovasi di bidang ICT terbesar di Indonesia, kembali hadir untuk ketujuh kalinya tahun ini.

Dengan tema "Teknokreasi : a Nation Of Possibilities", INAICTA merupakan kesempatan untuk mewujudkan mimpi melalui sebuah karya di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.

Dengan 21 kategori lomba, INAICTA jelas membuka peluang tidak hanya bagi para teknokreator yang sudah berpengalaman namun juga calon-calon teknokreator yang masih mengembangkan bakatnya di bidang ini.

Mimpi besar dimulai dengan langkah sederhana, kirimkan karyamu kewww.inaicta.web.id sebelum 31 Juli 2013.

(Adv)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013