Khusus di Surabaya, mereka belajar mengenai sejarah yang membentuk masyarakat Surabaya sebagai masyarakat demokratis dan pluralis,"

Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 12 mahasiswa dari Amerika Serikat dan Indonesia yang menjadi peserta program USIPP (U.S.-Indonesia Partnership Program for Study Abroad Capacity) 2013, mengunjungi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat malam, untuk belajar tentang pluralisme di Kota Pahlawan.

Kunjungan dalam rangka belajar tentang pluralisme dan demokrasi beberapa daerah di Jawa Timur pada 11-15 Juni 2013 itu diikuti enam mahasiswa Indonesia dari Unair, UI, dan UGM, serta enam mahasiswa Amerika dari Lehigh University dan University of Michigan.

Kedatangan rombongan USIPP itu disambut hangat oleh jajaran pimpinan Unair. Selama di Surabaya, rombongan menjalani berbagai kegiatan yang disiapkan oleh International Office and Partnership (IOP) Unair.

"Khusus di Surabaya, mereka belajar mengenai sejarah yang membentuk masyarakat Surabaya sebagai masyarakat demokratis dan pluralis," kata dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Diah Ariani Arimbi PhD, yang memberi kuliah singkat tentang `Cultural diversities in Surabaya` kepada peserta USIPP.

Para peserta juga bertemu dengan penulis buku `Sejarah Surabaya` Dukut Widodo untuk berdiskusi tentang perjalanan Pluralisme dan Demokratis di Surabaya.

"Saya melihat bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesamaan dalam dedikasi masyarakat pada demokrasi dan multikulturalisme," kata Stacy Burger, pendamping peserta USIPP dari Amerika.

Ia menyatakan masyarakat Indonesia dan Amerika juga memiliki pandangan yang sama mengenai demokrasi dan kebebasan bicara.

"Saya merasa senang bisa mengunjungi Indonesia, karena di negara kami banyak yang tidak tahu bahwa masyarakat Indonesia juga selalu berupaya untuk menegakkan multikulturalisme dan pluralisme," katanya.

Selain itu, dirinya juga menjadi tahu bahwa institusi pendidikan tinggi dan organisasi-organisasi keagamaan Indonesia sangat mendukung dan berupaya mempromosikan ide-ide multikulturalisme.

"Masyarakat Indonesia juga sangat terbuka pada keyakinan (multikulturalisme) itu," katanya.

Selain kunjungan ke Unair pada awal dan akhir kegiatan di Jatim itu, ke-12 peserta USIPP juga mengunjungi berbagai tempat seperti masjid, pesantren, gereja, sekolah seminari, dan biara.

Beberapa tempat yang akan menjadi tujuan kunjungan mereka antara lain Universitas Islam Pesantren Darul Ulum (Unipdu) serta Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Masjid Cheng-Ho Pandaan dan Gereja Katolik Kepanjen.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013