Sedikitnya tiga kendaraan NATO terbakar, empat orang tewas di lokasi kejadian dan dua orang yang cedera dalam serangan itu meninggal kemudian di rumah sakit."
Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Militan menyerang konvoi truk perbekalan NATO di Pakistan baratlaut dengan menggunakan senapan dan mortir, Senin, yang mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu terbakar dan menewaskan sedikitnya enam orang, kata sejumlah pejabat.
Serangan itu terjadi di Khyber, salah satu dari tujuh daerah suku di perbatasan dengan Afghanistan yang menjadi tempat persembunyian Taliban dan gerilyawan terkait Al Qaida, lapor AFP.
Lebih dari 20 militan bersenjata menyerang sedikitnya tiga kendaraan tujuan Afghanistan yang mengangkut peralatan militer, kata pejabat senior pemerintah Jehangir Azam.
"Sedikitnya tiga kendaraan NATO terbakar, empat orang tewas di lokasi kejadian dan dua orang yang cedera dalam serangan itu meninggal kemudian di rumah sakit," kata Azam kepada AFP.
Seorang pejabat lain, Asmatullah Wazir, mengatakan, empat kendaraan NATO terhantam dan tiga diantaranya terbakar dalam serangan itu, yang terjadi di daerah Shagai, 20 kilometer sebelah tenggara Landi Kotal, kota utama di wilayah itu.
Korban adalah supir-supir Pakistan dan kenek mereka, kata pejabat itu.
Seorang pejabat militer di Peshawar, kota utama di wilayah baratlaut, mengkonfirmasi bahwa militan menggunakan roket dan senjata otomatis dalam serangan itu.
Pakistan merupakan rute transit utama bagi misi NATO di Afghanistan yang bersiap-siap mengakhiri peran tempurnya pada akhir 2014.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013