Pelakunya masih gelap, belum diketahui. Kami ingin kerja profesional didasarkan bukti. `scientific` menggunakan pengembangan teknologi penyidikan secara konvensional. Sementara ini, belum menduga- duga siapa pelaku,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus melakukan penyelidikan terkait tragedi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Masih melanjutkan penyelidikan dan masih mempelajari temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan saksi maupun olah tempat kejadian perkara yang dilakukan oleh tim labfor," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa.
Diantaranya adalah pemeriksaan selongsong proyektil dan penjelasan saksi dari petugas Lapas maupun narapidana (napi) di sel-sel lain di Lapas Cebongan, katanya.
"Hasilnya masih kita lakukan analisis, dari penjelasan mereka diharapkan ada petunjuk baru yang membantu penyelidikan yang lebih terarah," kata Boy.
Menurut Karo Penmas penyelidikan tersebut tidak mudah ada upaya pengumpulan fakta lebih akurat. "Bisa saja informasi akurat bukan didapat di tempat kejadian perkara, dapat ditemukan di tempat lain.
"Pelakunya masih gelap, belum diketahui. Kami ingin kerja profesional didasarkan bukti. `scientific` menggunakan pengembangan teknologi penyidikan secara konvensional. Sementara ini, belum menduga- duga siapa pelaku," kata Boy.
Pada Sabtu, 23 Maret terjadi insiden penembakan di Lapas Cebongan yang menyebabkan empat tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo`s Cafe Maguwoharjo.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013