Kami merasa terharu, karena kami sebagai tim SAR bisa mengevakuasi korban dalam keadaan selamat, dan dapat mempersembahkan kepada keluarga korban sesuatu yang maksimal, di mana kondisi korban seperti diinginkan keluarga,"
Jakarta (ANTARA News) - Petugas evakuasi korban banjir di "basement" Gedung Plaza UOB dari Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Pusat Dheni Suncoko mengaku terharu dapat mengevakuasi satu korban selamat bernama Tito di lokasi tersebut.
"Kami merasa terharu, karena kami sebagai tim SAR bisa mengevakuasi korban dalam keadaan selamat, dan dapat mempersembahkan kepada keluarga korban sesuatu yang maksimal, di mana kondisi korban seperti diinginkan keluarga," kata Dheni usai melakukan evakuasi di Plaza UOB, Jakarta, Sabtu dini hari.
Dheni menceritakan kronologi evakuasi korban. Dia mengatakan dalam melakukan evakuasi dia beserta empat orang rekannya menyelam menyusuri empat "basement" Plaza UOB yang terendam air banjir.
"Kami berlima menggunakan perahu. Satu orang di perahu menjaga tali, sedangkan saya dan tiga lainnya menyelam sambil memegang tali," kata dia.
Proses evakuasi korban di Plaza UOB mengalami kendala antara lain tidak adanya penerangan serta warna air yang keruh bercampur bensin dan solar kendaraan yang terjebak di "basement".
Dheni menyelam menggunakan tabung gas, pelampung, masker kaca mata, kaki katak, dan alat snorkling. Menurut dia mental dan tekad beraksi untuk kemanusiaan menjadi modal utama bagi petugas yang akan mengevakuasi korban.
Saat proses evakuasi berlangsung, korban menurut dia memandu para petugas dengan berteriak. Korban ditemukan di "basement" 1 dalam waktu 45 menit sejak penyelaman dilakukan.
Dia mengatakan korban berhasil bertahan dalam banjir karena berpegangan pada pipa paralon yang ada di "basement" 1 parkiran Plaza UOB. Kondisi korban saat itu terus berupaya mencari udara di atas pipa.
"Badannya tidur diatas pipa yang terendam air dan berpegangan terus, hanya kepalanya saja naik turun mencoba bernapas. Intinya kami bersyukur korban selamat," kata dia.
Saat ditemukan, korban berpakaian teknisi berwarna biru, dalam kondisi lemas. Saat berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RS Mintohardjo, Bendungan Hilir.
Dheni mengatakan bahwa keselamatan korban merupakan kehendak Tuhan. Menurut dia, seandainya pun dirinya tidak menemukan korban, jika dengan kehendak Tuhan maka korban akan tetap selamat di tolong orang lain.
"Tanpa mukjizat Tuhan tidak mungkin bisa selamat. Orang mungkin berpikir, mana mungkin selamat dalam waktu satu kali 24 jam," kata Dheni.
Sebelumnya "basement" Gedung Plaza UOB mengalami banjir akibat jebolnya Tanggul Latuharhary Kamis (17/1). Akibat banjir yang mendadak bak air bah tersebut seluruh "basement" gedung tersebut langsung dipenuhi air.
Belum diketahui pasti berapa jumlah korban baik yang berhasil diselamatkan maupun yang masih terjebak di dalam "basement" gedung tersebut, sebab upaya penyelamatan dilakukan dari dua sisi "basement" oleh beberapa tim. Saat ini para petugas masih berupaya mencari korban dengan menyelam dan menyedot air menggunakan truk.
(R028)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013