"Pascaakuisisi ini, kami menjadi operator di Blok Nunukan."

Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjadi operator di Blok Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim), setelah mengakuisisi hak partisipasi Anadarko Indonesia Nunukan Company.

Direktur Utama PHE, Salis Aprilian di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya mengakuisisi seluruh hak partisipasi (participating interest/PI) Anadarko di Blok Nunukan senilai 35 persen.

"Pascaakuisisi ini, kami menjadi operator di Blok Nunukan," katanya.

Komposisi PI di Nunukan setelah akuisisi adalah PHE 35 persen yang bertindak sebagai operator, PT Medco E&P Nunukan 40 persen, BPRL Ventures Ind BV 12,5 persen, dan Videocon Ind Nunukan Inc 12,5 persen.

PHE telah menandatangani kesepakatan definitif dengan Anadarko Offshore Anadarko Offshore Holding Company LLC untuk membeli 100 persen saham Anadarko Indonesia Nunukan Company.

Selain Anadarko Indonesia Nunukan Company, PHE di Jakarta, Senin, juga membeli 100 persen saham Anadarko Ambalat Limited, dan 100 persen saham Anadarko Bukat Limited.

Setelah akuisisi, maka PHE akan menguasai 33,75 persen PI Ambalat, 33,75 persen Bukat, dan 35 persen Nunukan yang sebelumnya dimiliki secara langsung oleh anak usaha Anadarko Offshore, Anadarko Petroleum Corporation yang tercatat di bursa New York.

Komposisi PI Bukat adalah ENI 66,25 persen sekaligus operator dan PHE 33,75 persen, serta Ambalat adalah ENI 66,25 persen PI sebagai operator dan PHE 33,75 persen.

Salis menjelaskan, dari ketiga blok itu sudah dalam proses persiapan rencana pengembangan (POD) adalah Bukat.

"Dua struktur Bukat yang sudah proven adalah Tulip dan Aster," katanya.

Ia menambahkan, target produksi Bukat tergantung persetujuan POD dan pembangunan sarana dan presarana produksinya.
(T.K007)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012