sertifikat varietas lokal atas nama mangga Dalban Daram Bekasi dengan Nomor 1978/PVL/2023
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan Kementerian Pertanian telah resmi menetapkan buah mangga bernama dagang Dalban Daram sebagai buah khas Kabupaten Bekasi, melalui pemberian sertifikat buah yang memiliki nama ilmiah Mangifera Indica itu.

"Mangga yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Muaragembong ini memiliki ukuran lebih besar dengan rasa manis yang khas," kata Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Balitbangda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudhi di Cikarang, Rabu.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi semula mendapatkan informasi tanaman buah mangga berukuran cukup besar di wilayah Muaragembong. Setelah dicek, ternyata buah mangga tersebut banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat.

"Saya melihat langsung ke lapangan, buahnya cukup besar dari buah mangga varietas lain. Satu mangga ada yang mencapai dua kilogram. Saya menilai buah ini belum ada di daerah lain, hanya ada di Muaragembong, akhirnya kami berinisiatif mengidentifikasi bersama Kementerian Pertanian," katanya.

Indra menjelaskan masyarakat di wilayah Muaragembong sudah mengenal jenis mangga tersebut dengan sebutan mangga Dalban, namun saat ditemui di pasaran, dikenal dengan nama beda.

Setelah menerima hasil observasi dan identifikasi, Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan secara resmi mendaftarkan varietas mangga lokal ini kepada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian pada Kementerian Pertanian pada 24 Januari 2023.

Baca juga: Pemkab Bekasi ajak warga sukseskan pendataan Regsosek

Baca juga: Pemkab Bekasi yakin capai target pendapatan asli daerah


"Usulan itu dikabulkan dengan pemberian sertifikat varietas lokal atas nama mangga Dalban Daram Bekasi dengan Nomor 1978/PVL/2023," katanya.

Dengan tanda daftar tersebut, mangga Dalban Daram Bekasi resmi menjadi hak jual milik masyarakat di wilayah yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut dia, mangga Dalban Daram Bekasi dapat terus dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat. Mangga tersebut juga dapat dibudidayakan di wilayah-wilayah lain Kabupaten Bekasi.

"Penting juga agar di pasaran, orang tidak lagi menyebut nama mangga lain tetapi mangga Dalban Daram Bekasi. Sehingga orang kenal jika Kabupaten Bekasi juga memiliki buah mangga khas sendiri dan itu akan menjadi nilai ekonomis juga buat masyarakat. Terlebih panen produksi ini bisa mencapai 2,5 ton per hari," katanya.

Pembudidaya mangga Dalban Daram asal Desa Pantai Bahagia Nenah (56) mengaku mangga jenis ini sudah ada sejak lama. Mangga tersebut dibudidayakan di halaman depan rumahnya yang cukup luas.

"Hasilnya, seperti bibit dan buah bisa dijual. Kalau bibit kami jual tergantung ukuran tinggi pohon, semeter biasanya kami jual Rp50 ribu per pohon," katanya.

Nenah juga mengatakan masyarakat yang membeli bibit pohon mangga Dalban Daram darinya dibudidayakan kembali sehingga mangga tersebut saat ini cukup banyak yang menanam.

"Ya dari dulu orang di sini menyebut nama mangganya Dalban, mungkin karena memiliki ukuran yang sangat besar," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan Rp17 miliar cegah inflasi

Baca juga: Pemkab Bekasi lakukan diversifikasi bisnis BUMD migas ke PLTS

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023