Ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diperuntukkan bagi seluruh umat Konghucu dan masyarakat umum di Dumai yang ingin bersukacita pada hari Imlek ini.

Dumai, Riau, 30/1 (ANTARA) - Beragam atraksi hiburan yang digelar sehubungan perayaan Tahun Baru Imlek 2563 di Kota Dumai, Provinsi Riau, dinikmati tak saja oleh Orang Tionghoa, tetapi menghibur seluruh warga berbagai latar etnis di `kota minyak` itu.

"Terlebih ketika pada malam puncak perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng `Hock Liong Kiong`, kami menggelar atraksi hiburan menampilkan artis asal Taiwan, juga tarian barongsai," kata Ketua Panitia Hari Raya Imlek Kota Dumai, Acong, Senin.

Ia mengatakan, kegiatan hiburan kolosal yang menghimpun seluruh warga, merupakan kontribusi pihaknya untuk semakin memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman atau kebinekaan.

Apalagi, menurutnya, dari kegiatan-kegiatan atraksi hiburan terkait perayaan hari besar keagamaan ini, memberi peluang pula kepada sektor usaha menengah dan kecil (UMK) untuk mendirikan tempat-tempat jajanan kuliner serta penjualan pernak-pernik asesoris.

Dipaparkannya lagi, ritual khusus Tahun Baru Imlek 2563 itu telah berlangsung di Klenteng `Hock Liong Kiong`, Jalan Kelakap Tujuh, Kota Dumai, namun gelar hiburan perayaan masih berlangsung hingga kini.

"Puncaknya memang sudah terjadi pada hari Kamis (27/1) malam lalu yang dipadati ribuan pengunjung etnik keturunan Tionghoa dan masyarakat umum setempat, saat penampilan banyak atraksi, musik dan lagu dari artis Taiwan," tuturnya.

Dari pantauan ANTARA, kemeriahan suasana Imlek ketika itu tampak hampir di semua lingkungan klenteng oleh kaum keturunan, baik dewasa, remaja dan anak-anak.

Pengunjung masyarakat umum juga tak kalah banyaknya untuk menyaksikan berbagai hiburan dan artis yang menghibur.

Di sisi depan Klenteng, pengunjung sudah dihibur dengan atraksi `barongsai naga air` dan singa dengan iringan musik khas.

Sementara memasuki rumah ibadah umat Konghucu tersebut, bau khas asap upacara ritual sembahyang bakar kertas sangat kental tercium di seantero lingkungan Klenteng.

Kini, suasana Imlek pun masih terus terasa, karena banyak warga Tionghoa masih tetap setia datang bersembahyang di dalam gedung klenteng yang dilengkapi aneka sarana peribadatan serta patung-patung pemujaan berbagai ukuran.

Di sepanjang areal halaman belakang Klenteng ini selalu saja digelar pertunjukan atau hiburan gratis bagi masyarakat.

Di sekitar itu pula tampak pedagang dadakan yang menjual beraneka ragam jenis kuliner jajajan dan permainan anak-anak ciri khas Imlek serta pernak-pernik benda seni Tionghoa.

"Khusus pada malam puncak perayaan Kamis lalu, diperkirakan jumlah pengunjung yang hadir berkisar mencapai 10.000 orang. Selain itu, sebagai tamu kehormatan, diundang juga walikota setempat Khairul Anwar bersama Ketua DPRD dan sejumlah pejabat di lingkungan intansi vertikal," jelasnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus menyuguhkan kemeriahan sebagai ungkapan syukur memasuki tahun baru ini.

"Ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diperuntukkan bagi seluruh umat Konghucu dan masyarakat umum di Dumai yang ingin bersukacita pada hari Imlek ini," kata Acong lagi.


(M036)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012